Page 19 - SISTEM EKSKRESI MANUSIA
P. 19
C. Sistem Ekskresi Hati
1.1 Pengertian Sistem Ekskresi Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan
amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah
diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Hati
pada bagian luar dilengkapi oleh selaput tipis yang disebut selaput hati (kapsula
hepatica). Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh
arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan yang disebut
sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk vena. Jaringan
hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit. Antarlapisan hepatosit
dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu dengan yang lain
dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan tempat dihasilkannya empedu.
Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk pembuluh empedu
yang berfungsi mengangkut cairan empedu menuju kantong empedu sebagai
tempat penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum. Pada
sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel kupffer. Sel kupffer ini
mempunyai sifat fagositosis. dalam proses pencernaan di usus halus terdapat
organisme asing atau zat-zat berbahaya maka sel-sel ini akan menghancurkan
organisme asing atau zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis. Dari proses
penghancuran ini akan menghasilkan pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian
dialirkan ke kanalikuli dan diekskresikan sebagai empedu. Hal inilah yang
membuat hati berfungsi sebagai alat ekskresi. Empedu berupa cairan berwarna
kehijauan dan berasa pahit. mempunyai pH sekitar 7–7,6 dan mengandung
kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.
13