Page 19 - Materi E book Kisah Tentara Pelajar_Story of Student Warriors_Neat
P. 19

kereta  sudah  disetop  oleh  Pejuang  Republik,  “ini  wilayah  Republik!”  teriak  pejuang.    ke

               timur wilayah Bosbow juga sudah dikuasai pejuang republik, kebarat jembatan Sonokeling
               juga  sudah  ada  tentara  Republik    hingga  mereka  tidak  bisa  kemana-mana,  kemudian    ada

               perjanjian baru untuk memudahkan akses transportasi, yaitu  jika hanya melewati jalan raya
               agar diijinkan.”

                       “Pada  23  Agustus  1949  di  adakanKonferensi    Meja  bundar  (KMB)  di  Den  Haag
               Belanda yang isinya bahwa : Pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia yang

               sepenuhnya kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan tidak bersyarat lagi dan tidak

               dapat dicabut. Maka setelah KMB tentara Belanda mulai ditarik serta  dilaksanakan timbang
               terima antara pimpinan pasukan Belanda dan Pasukan Republik . Begitulah kira-kira akhir

               dari perjuangan fisik melawan tentara Belanda.”

                       “Pada tanggal 1 April 1950 seluruh pasukan pelajar yaituTentara Republik Indonesia
               Pelajar  (TRIP),  Tentara  Genie  Pelajar  (TGP),  Tentara  Pelajar  (TP)  yang  tergabung  dalam

               Brigade  17  di  Demobilisasi  dan  seluruh  anggotannya  dikembalikan  kemasyarakat  serta
               sebagian  besar  kembali  kebangku  sekolah  sampai  melanjutkan  ke  Perguruan  Tinggi.

               Sebagian  besar  di  Yogyakarta,  sebagai  kelanjutan  demobilisasi  para  Pejuang  Pelajar  ex.
               Brigade 17 melahirkan Organisasi Keluarga Bekas Tentara Pelajar (KBTP) dengan program

               perjuangan kemasyarakatan dalam kelanjutan perjuangan mengisi kemerdekaan.

                       “Tentara Pelajar yang terdiri dari kesatuan TRIP, TGP, Mobpel, Corps Mahasiswa,
               dan lain-lain mendapat  penghargaan dari pemerintah  Indonesia dengan  di  beri tiga pilihan

               yaitu:  kembali  melanjutkan  sekolah  sesuai  pilihan,  masuk  tentara  atau  bekerja  di
               jawatan/perusahaan  Republik  Indonesia.  Eyang  Yusuf    sendiri  memilih untuk  melanjutkan

               Sekolah  Kehutanan  di  Bogor  dan  tahun  1954  Eyang  di  angkat  sebagai  pegawai  di  Dinas
               Kehutanan di Jakarta. Begitulah anak-anak, sejarah perjuangan para pelajar zaman dahulu,

               walaupun  dalam  keadaan  susah  namun  masih  tetap  semangat  untuk  belajar  dan

               berjuang.”Eyang Yusuf mengakhiri kisah perjuangannya.















                                                                            CREATED BY WIDODO, S.PD  19
   14   15   16   17   18   19   20   21