Page 52 - LARUTAN ASAM DAN BASA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
P. 52
RANGKUMAN
1. Terdapat tiga teori asam dan basa, diantaranya yaitu teori asam-
basa menurut Arhenius, teori Bronsted-Lowry, dan teori Lewis.
2. Menurut teori Asam-Basa Arrhenius, suatu senyawa dikatakan
bersifat asam bila senyawa tersebut dapat melepaskan ion
hidrogen dalam air dan dikatakan basa bila senyawa tersebut
dapat melepas ion hidroksida dalam air.
3. Menurut teori Asam-Basa Bonsted-Lowry, suatu senyawa
dikatakan bersifat asam bila dapat mendonorkan atau memberikan
proton dan dikatakan bersifat basa bila bertindak sebagai
penerima atau akseptor proton.
4. Teori Asam-Basa Lewis mendefinisikan asam sebagai suatu zat
atau senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari
zat atau senyawa lain untuk membentuk ikatan baru. Sedangkan
basa menurut merupakan zat atau senyawa yang dapat
mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat atau senyawa lain
untuk membentuk ikatan baru.
5. Tingkat keasaman atau kebasaan suatu senyawa dapat diukur
menggunakan kertas lakmus, indikator universal, larutan indikator
dan indikator alami.
6. pH (power of hydrogen ) merupakan derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan kebasaan
suatu larutan yang ditentukan berdasarkan konsentrasi ion
hidrogen yang terdapat pada senyawa ketika berada dalam air.
7. pOH adalah derajat keasaman dan kebasaan suatu larutan yang
diukur berdasarkan ion hidroksil pada larutan. Cara menghitung
nilai pOH suatu larutan basa sama dengan mencari pH larutan
asam.
8. Kekuatan asam dan basa dipengaruhi oleh besarnya derajat
ionisasi.
9. Berdasarkan kekuatannya, asam dan basa dibagi menjadi asam
kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.
45