Page 225 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 225
Pernyataan satu nusa, bangsa, dan bahasa Indonesia ini menunjukkan adanya
kesadaran yang amat tinggi tentang jati diri dan semangat kebangsaan kita
semua sebagai orang Indonesia. Di dalam jati diri dan ruh kebangsaan itu
tentu mengandung kemandirian, kalau bangsa ini mandiri berarti berdaulat,
berdaulat berarti tidak dijajah orang lain, itulah kemerdekaan.
Di balik peristiwa Sumpah Pemuda, juga terkandung nilai demokrasi. Setelah
Sumpah Pemuda diikrarkan, persatuan diwujudkan maka langkah-langkah
perjuangan pun dilaksanakan. Dalam mewujudkan cita-cita Indonesia
Raya, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa perlu ada program-program
kebersamaan, saling menghargai, dan rembug bareng di antara komponen
bangsa untuk memajukan bangsa. Setelah maju dapat mandiri dan bedaulat.
Bahkan dalam strategi politik para pemuda juga mengembangkan sikap
saling menghargai baik yang mengambil langkah kooperasi maupun non-
kooperasi. Mereka dalam berjuang tidak lagi dengan fisik dan kekerasan
tetapi dengan bermusyawarah, berdemokrasi misalnya melalui Volksraad.
Di depan sudah disinggung bahwa pada tahun 1926 telah menunjukkan
perubahan dalam orientasi perjuangan bagi organisasi pergerakan
kebangsaan. Pendekatan dan strategi perjuangan mulai dimantapkan.
Orientasi dan pendekatan politik semakin terbuka. Semangat persatuan
dan kesatuan mulai digelorakan. Kongres Pemuda II yang melahirkan
Sumpah Pemuda secara nyata mengembangkan semangat persatuan dan
kebangsaan. Di samping itu, Sumpah Pemuda secara tidak langsung
telah memberikan pelajaran tentang nilai-nilai jati diri dan demokrasi.
Dengan dipelopori organisasi pemuda, nilai dan semangat keindonesiaan
untuk memperkokoh jati diri dan kemandirian juga semakin memantapkan
perjuangan bangsa Indonesia. Perjuangan politik melalui Volksraad telah
juga menjadi ajang yang penting untuk menunjukkan salah satu strategi
perjuangan bangsa yang lebih demokratis.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa Sumpah Pemuda telah
menjadi tonggak sejarah dalam mengompakkan perjuangan seluruh warga
bangsa Indonesia dalam upaya mengusir penjajah. Sekalipun perjuangan
belum berlabuh pada tujuan yang diharapkan tetapi semua itu, baik
perjuangan yang bersifat kooperatif dan non-kooperatif, perjuangan
melalui Volksraad maupun di luar Volksraad telah menunjukkan eksistensi
bangsa Indonesia dalam berjuang untuk mengusir penjajahan menuju
kemerdekaan bangsa.
217
Sejarah Indonesia