Page 121 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 121

121
                                            Mukti Fajar ND.



             dan Jerman. Menyusul Jepang setelah perang dunia ke-2.
                Pada tahun 1932 di Inggris, negara mulai langsung melakukan campur
             tangan secara basar-besaran. Di Amerika, campur tangan negara mulai
             ditingkatkan sejak tahun 1933. Di Jerman, campur tangan negara dimulai
             sejak Hitler. Tujuannya tidak lain hanyalah memelihara kesinambungan
             kapitalisme.

                Kapitalisme mulai berorientasi kepada perbaikan sektoral disebabkan
             munculnya kaum buruh sebagai kekuatan produktif di negara-negara
             demokrasi, tekanan dari komite hak-hak azasi manusia dan untuk
             membendung ekspansi komunisme yang berpura-pura menolong kaum
             buruh dan mengklaim sebagai pembelanya.
                 Tujuan mencari keuntungan dalam sistem kapitalisme menurut Kent
             Greenfield dan Peter C. Kostant sudah menjadi pandangan para ekonom
             klasik. Dijelaskannnya bahwa: Much of economic theory is driven by the belief
             that individuals make rational decisions based on maximizing their individual util-

             ity. Nothing in conventional economics strictly requires defining self-interest so nar-
             rowly that “other-regarding preferences” must be ignored  10
                Menurut Teori Keuntungan (Profit Theory) para ekonom klasik, setidaknnya
             ada tiga elemen yang harus diperhatikan para pengusaha kapitalis tentang
             perlunya mencari keuntungan yaitu: (1) a payment for the use of capital, (2) a
             payment to the entrepreneur for management service rendered, and (3) a payment
                                                       11
             that compensated for the risks of business activity .
                Pencarian keuntungan oleh korporasi selain merupakan dasar bisnis
             kapitalisme juaga merupakan konsekuensi logis dari bisnis yang selalu
             berhadapan dengan kondisi ketidakpastian (uncertainty business environment)
             dan ancaman keniscayaan kerugian. There problem of profit in distributive theory:

             The primary attribute of competition, universally recognized and evident at a glance,
             is the “tendency” to eliminate profit or loss 12
                Perusahaan sebagai organisasi bisnis, dalam sistem ini diciptakan oleh para
             pemodal dengan maksud memaksimalisasi keuntungan. Konsep ini
             merupakan salah satu penjelasan bahwa keuntungan sebagai hak normarif
             yang muncul karena adanya kewajiban menanggung (kemungkinan) kerugian
             (risk) dari ketidakpastian (Uncertainty) bisnis itu sendiri. Profit is the reward for
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126