Page 126 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 126
126
UMKM dan Globalisasi Ekonomi
Pemerintah kembali mengambil alih kekuatan pasar dengan mengatur
korporasi untuk memperhatikan upah buruh dan penentuan harga-harga .
33
Pasar dan Industri diatur dengan National Industrial Recovery Act 1933 (NIRA),
Buruh dilindungi dengan National Labor Relation Act 1935 (NLRA), Para petani
mendapatkan perlindungan dan subsidi melalui Agricultural Adjustment Act
1933 (AAA), dan yang terpenting adalah diundangkannya Social Security Act
34
1935 (Undang-undang Jaminan Social) .
Begitupun di Indonesia. Berdasarkan pengalaman sejarah Indonesia sejak
era kemerdekaan sampai sekarang, krisis ekonomi dapat dikategorikan dalam
gelombang jangka pendek (tujuh tahunan) dan gelombang jangka panjang
(35 tahunan). Gelombang jangka pendek tujuh tahunan dapat diringkas
sebagai berikut. 35
1) 1945 - 1952 Ekonomi Perang
2) 1952 - 1959 Pembangunan Ekonomi Nasional
3) 1959 - 1966 Ekonomi Komando
4) 1966 - 1973 Demokrasi Ekonomi
5) 1973 - 1980 Ekonomi Minyak
6) 1980 - 1987 Ekonomi Keprihatinan
7) 1987 - 1994 Ekonomi Konglomerasi
8) 1994 - 2001 Ekonomi Kerakyatan
Masing-masing tahap dalam siklus tersebut telah ditandai dengan ciri-ciri
khusus yang tidak terdapat pada periode sebelum dan sesudahnya. Misalnya,
pada periode Ekonomi Konglomerasi, periode ini dipicu oleh liberalisasi sektor
perbankan, yang disusul dengan tumbuhnya imperium usaha konglomerasi
yang bermunculan seperti cendawan di musim hujan.
Pada periode tersebut ditandai dengan pembangunan ekonomi bersifat
sentralistis, rezim penguasa yang otoriter, serta birokrasi yang korup.
Pembangunan yang “kebablasan” tersebut akhirnya mengantar bangsa besar
ini ke arah periode krisis yang menyakitkan. Salah satu dampak positif yang
ditimbulkan dari krisis ekonomi adalah tumbuhnya kesadaran akan kekeliruan
strategi pembangunan yang dilakukan selama ini.
Oleh karena itu, periode ini segera disambung dengan babak baru yang
lebih membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan