Page 195 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 195

195
                                            Mukti Fajar ND.



                Berdasarkan data yang dihimpun, 95,7% unit usaha mikro memiliki aset
             antara Rp50-200 juta, 4,05% usaha kecil memiliki aset Rp200 juta-1 miliar.
             Di samping itu, 0,24% berupa unit usaha menengah memiliki aset usaha
             sebesar Rp1-50 miliar, dan sisanya 0,01% merupakan unit usaha besar yang
             memiliki aset di atas Rp50 miliar,” ujarnya. Adi Sasono pun optimistis dengan
             perkembangan UMKM. Menurutnya, hingga kini pelaku UMKM di Indo-

             nesia telah mencapai 99,9% dari seluruh pelaku bisnis dan sebanyak 97%
             tenaga kerja terserap di sektor ini. Selain itu total PDB Indonesia sebesar Rp
             4.300 triliun, sejumlah Rp2.200 triliun di antaranya dikontribusikan oleh
             UMKM. Kinerja sebagian besar UMKM di Indonesia pun dinilai bagus oleh
             Bank Indonesia.
                Dari 11.000 unit usaha sampel yang diteliti dan tersebar pada 11 wilayah,
             sebanyak 84,4% mencatat laba usaha di atas 10%. Dari total angka itu, 35%
             bahkan memiliki profit margin lebih dari 35%. Sampel BI ini menunjukkan
             kesimpulan berbeda dari pandangan umum bahwa usaha UMKM itu ringkih

             dan berkinerja buruk. 4
                Perkembangan jumlah UMKM periode 2005-2006 mengalami
             peningkatan sebesar 3,88 persen yaitu dari 47.102.744 unit pada tahun 2005
             menjadi 48.929.636 unit pada tahun 2006. Dan hampi mencapai 50 Jutaan
             humlahnya pada tahun 2007.
                Sementara sebagai pembanding jumlah perusahaan Badan Usaha Milik
             Negara (BUMN) yang saat ini mencapai 130an. Dari jumlah yang ada tersebut
             akan dikurangi hingga tersisa 25 perusahaan. Selebihnya akan dilakukan
             penggabungan, likuidasi, akuisisi. Belum dipastikan kapan penyusutan itu
             berlangsung, namun kemungkinan semuanya akan tuntas hingga tahun 2025
             nanti. Pengurangan tersebut dilakukan karena terlalu banyak jumlahnya

                     5
             BUMN .
                Saat ini jumlah BUMN ada 138, sesuai inpres nomor 5 tahun 2008 harus
             bisa 89 BUMN tahun ini. Makanya kalau holding-holding bisa kita selesaikan,
             langsung jumlah BUMN ini berkurang. Menurutnya, penyusutan jumlah
             BUMN itu dilakukan agar jauh lebih mudah koordinasinya. Tenggat waktu
             yang tertera dalam inpres nomor 5 tersebut sebenarnya akhir tahun 2008
             lalu, namun hingga saat ini belum ada satu pun restrukturisasi BUMN yang
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200