Page 63 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 63

63
                                            Mukti Fajar ND.



                Namun, kehadiran MNC sendiri juga menimbulkan dampak selain
             distribusi barang dan jasa, yaitu ekonomi, sosial, maupun politik. Sekurang-
             kurangnya ada tujuh wilayah yang terkena dampak MNC: (1) Gaji dan
             pekerjaan, (2) Pajak, (3) Teknologi, (4) Modal, (5) Kebudayaan, (6) Lingkungan
             dan (7) Standardisasi.
                Di bidang tenaga kerja, misalnya, MNC dan anak perusahaannya diduga

             mempekerjakan paling sedikit 90 juta orang, bahkan bisa mencapai 200 juta
             orang jika memperhitungkan mereka yang dipekerjakan secara tidak
             langsung 29
                Meskipun diakui bahwa MNC memberi gaji yang tinggi, tempat kerja
             yang aman dan juga benefit yang lebih banyak dibandingkan dengan
             perusahaan lokal, tapi MNC juga kerap dituduh karena mempekerjakan
             orang dalam sweatshops (tempat kerja yang tidak nyaman dan tidak aman),
             dengan gaji yang sedemikian kecil sehingga muncul eksploitasi.
                Contoh lain, yaitu dampak pada lingkungan. Banyak MNC yang terlibat

             dalam kegiatan industri yang dapat mencemari lingkungan seperti
             pertambangan, kehutanan, listrik, dan petrokimia. MNC dipandang sebagai
             sumber dari limbah beracun dunia (di Amerika Serikat dua pertiga dari
             limbah beracun berasal dari perusahaan kimia). Karena penebangan kayu
             gelondong dan penggalian tambang-tambang mereka menyebabkan
             penggundulan hutan, polusi sungai dan air tanah, mendangkalnya sungai
             dan penampungan air, dan tentu saja merusak keindahan alam.
                Banyak sekali studi telah dilakukan bahwa di samping manfaat yang
             ditimbulkan oleh MNC, masih lebih banyak dampak negatif yang
             ditimbulkan. Ketegangan dengan negara-negara yang didatangi oleh MNC
             (host country) pun tidak terelakkan, bahkan juga dengan negara asal (home

             country). Pada banyak kesempatan malah terjadi konflik berkepanjangan.
             Dalam perkembangannya, MNC tidak hanya masuk dalam hubungan
             konfliktual dengan negara, tetapi juga dengan organisasi internasional atau
             International Governemtal Organizations seperti PBB serta International
             Non-governmental Organizations (dalam bahasa Indonesia lebih dikenal
             Lembaga Swadaya Masyarakat) yang mencoba untuk meredam sepak terjang
             MNC itu.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68