Page 113 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 113

·  nempatkan  Jakob  menjadi  sosok  yang  diperhitung­
            kan  oleh  penguasa.  Sejak  zaman Soeharto  berkuasa,
            kemudian  Habibie,  Gus  Dur,  Megawati  dan Susilo
            Bambang  Yudhoyono,  ia  bisa  menjalin  hubungan
            baik. Jakob juga berhasil mengendalikan fluktuasi hu­
            bungan antara kelompok usahanya dengan berbagai
            kelompok  politik,  agama,  dan ras di Indonesia.
                Jakob  membangun  kerajaannya  dengan  susah
            payah.  Kompas  terbit d ngan tiras awal 3000 eksem­
            plar/hari dengan sarana serba terbatas.  Kini  Kompas
            adalah  koran  yang  sangat  menguntungkan,  hingga
            seandainya dibagikan seeara gratis pun, penerbitnya
            belum  akan merugi.  Walau  merniliki  aset fisik  yang
            bernilai sangat besar, namun aset sesungguhnya yang
            dirniliki  Kompas  adalah  kepereayaan pembaea  loyal­
            nya.  Kompas  memang  koran  pertama  yang  berhasil
            menjaga  netralitas,  menyajikan  berita  secara  berim­
            bang, jernih dan obyektif, yang dilakukan seeara kon­
            sisten  dalam  kurun  waktu  empat  dasawarsa.
                Pria  berkacamata  tebal  kelahiran  Borobudur,
            Magelang,  27 September 1931, ini adalah putra pen­
            siunan guru di Sleman, Yogyakarta, R.J. Brotosoesiswo.
            Sejak keeil orangtuanya menginginkan Jakob jadi se­
            orang rohaniwan atau guru.  Tak mengherankan  bila
            Jakob  disekolahkan  di Serninari.  Ia mengawali karir­
            nya  sebagai  guru  di  Mardijuwana,  Cipanas,  Jawa
            Barat  dan  SMP  Van  Lith  di Jakarta.
                Lepas  mengajar,  1955,  Jakob  bekerja  sebagai  re­
            daktur  di  mingguan  Penabur.  Setahun  kemudian,  ia
            meraih gelar dalam bidang Ilmu Sejarah. Setelah itu,
            ia melanjutkan kuliahnya di Perguruan Tinggi Publi­
            sistik,  Jakarta,  dan  lui us  pada  1959.  Dua  tahun  ke­


            96
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118