Page 152 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 152
Hatta lahir di Aur Tajungkang Mandianin, Bukit
tinggi, Sumatra Barat, 12 Agustus 1902 saat mentari
pagi menyingsing. Walau latar belakang pendidikan
agamanya kental, pendidikan modern tidak diting
galkannya. Sembari bersekolah di HIS Bukittinggi,
ia mengaji secara teratur di bawah ajaran Syeikh Mu
hammad Djamil Djambek, salah seorang pembaharu
Islam di Minangkabau. Sa at menempuh pendidikan
di MULO, ia memperoleh bimbingan agama dari Haji
Abdullah Ahmad, yang juga seorang pelopor pemba
haru Islam di daerah tersebut. Kemudian ia menem
puh pendidikan sekolah dagang menengah, Prins
Hendrik School, di Jakarta.
Batta menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond
(Persatuan Pemuda Sumatra) di Padang, kemudian
sebagai bendahara pengurus pusat JBS di Jakarta.
Lewat buku-buku yang dibacanya, Hatta mampu
memilih haluan politiknya menghadapi kolonialisme.
Metode nonkooperatif mulai ia kibarkan tahun 1918
ketika menjabat Ketua Perhimpunan Indonesia, se
buah organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia
di Belanda. Saat itu buah pikirannya mulai dikenal
lewat berbagai tulisan di media.
Karena aktivitas politiknya, sering ia berurusan
dengan penguasa Belanda. Sebelum dibuang ke Di
gul dan baru bebas ketika Jepang menduduki Indo
nesia (Februari 1942), pada 1927, Hatta bersama Ali
Sastroamidjojo, Nazir Pamoentjak, dan Abdulmadjid
Djojohadiningrat, pernah ditangkap pemerintah Be
landa. Mereka dituduh jadi anggota perkumpulan
teriarang, serta menghasut untuk menentang Kera
jaan Belanda. Hatta dituntut hukuman tiga tahun.
135