Page 26 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 26

Selain masalah popularitas di kalangan para pra­
       jurit,  konon  pertentangan  itu  juga dilatarbelakangi
       oleh persaingan  etnis.  Qahhar  merasa orang-orang
       Manado-Minahasa yang  menjadi anak  emas dalam
       kemiliteran yang formal. Kebetulan kedua letkol itu
       memang berasal dari Minahasa.  Qahhar  pun  mele­
       paskan jabatannya sebagai wakil komandan Brigade
       XVI. Ia diberi tugas membentuk Komando Seberang
       yang meliputi Kalimantan, Sunda Kedl, Maluku, dan
       Sulawesi.  Pimpinan Komandan Grup Seberang lalu
       diserahkan padanya. Kesatuan inilah yang kemudian
       menjadi  basis  kekuatannya  dalam  gerakan  DI/TII
       di Sulawesi Selatan.
           Ketika kedudukan Komandan Grup Seberang di­
       hapuskan,  Qahhar  menjadi  perwira  tanpa jabatan.
       Ia sempat ditugaskan ke Sulawesi Selatan,  1950.  Se­
       jak saat itu ia tidak pernah lagi kembali dalam ling­
       kungan angkatan perang Republik Indonesia. Ia me­
       mutuskan untuk menempuh jalannya sendiri, ketika .
       merasa  semua  pengabdiannya  tidak  mendapat  ba­
                                       .
       lasan  sepadan.
           Kemarahan  makin  memuncak  saat pemerintah
       Soekarno menolak masyarakat Bugis-Makasar untuk
       bergabung dengan angkatan perang RI dalam suatu
       kesatuan yang mandiri bernama Hasanuddin, pahla­
       wan  kebanggaan  mereka.  Pada tahun  1952,  Qahhar
       membentuk brigadenya sendiri.  7 Agustus  1953,  se­
       car a  resmi  Qahhar  menggabungkan  kekuatannya
       dengan Kartosoewirjo yang memiliki basis pengikut
       di Jawa Barat. Qahhar dan para pengikut fanatiknya
       pun menjadi bagian dari Darul Islam/Tentara Islam
       Indonesia  (DIjTII).

                                                           9
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31