Page 281 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 281

bagai  wartawan  dan  guru.  la  pernah  mengajar  di
         Makassar setelah lulus  dari  Klein Amtenaar Examen
         dan  Normaal School  (setara  SPG).  Dalam dunia  jur­
         nalistik,  ia  pernah  bekerja  di  koran  Kaoem  Maeda,
         Bandung, lalu menjadi pemimpin redaksi Kaoem Kita
         dan  mendirikan  Kantor  Berita  Alphena  bersama  P.
         Harahap.  Terakhir  ia  pindah  ke  Sin  Po,  koran  Cina­
         Melayu  sebagai  pembantu  lepas.
             Nama "Rudolf" di tengah namanya adalah pem­
         berian bapak angkatnya, WM van Eldik, suami kakak
         perempuannya  sendiri.  Namun  jiwa  patriotik  Soe­
         pratman tidak luntur dengan statusnya sebagai anak
         angkat  seorang  Belanda.  Kesadaran  berbangsanya
         makin kuat dengan interaksi intensnya dalam berba­
         gai  rapat  pergerakan  nasional.  Profesinya  sebagai
         wartawan membuat  ia  dekat  dengan  tokoh-tokoh
         politik yang tinggal gang Kenari. Ketika Agus Salim
         dalam Fadjar Asia,  menyerukan agar  para  komponis
         mencipta lagu kebangsaan, Wage menyodorkan kar­
         yanya:  Indonesia  Raya.  Selain itu ia juga menciptakan
         sejumlah  lagu  patriotik  seperti  R.A.  Kartini,  Bendera
         Kita,  Di  Timur  Matahari,  dan  Bangunlah  Hai  Kawan.
             Sayang  kondisi  fisiknya  begitu  rapuh.  Penyakit
         paru-paru  yang  dideritanya,  memaksa  Soepratman
         meninggalkan  Batavia menuju Surabaya, pada April
        1937.  Ia tinggal bersama kakaknya yang telah pindah
         dari  Makassar.  Pada  tanggal17  Agustus 1937,  tepat
         delapan tahun  sebelum  Indonesia  merdeka,  kompo­
         nis kebangsaan ini wafa t. Ia dimakamkan di Kenjeran
         Surabaya.  *****





         264
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286