Page 284 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 284

dan Muchtar Hadi ini melejit lewat Paraguay Tercinta.
         Namun Rendra terpaksa menyingkir ketika komuni­
         tas sastra diguncang dengan pencekalan Manifes Ke­
        budayaan. Ia  diburu dan diancam oleh Lekra.  Ham­
         pir tiga  setengah tahun ia  belajar teater di American
         Academy of Dramatic  Art  di New  York.  Lalu belajar
         sosiologi dengan sponsor dari John D.  Rockefeller III
         Foundation.
             Kembali ke tanah  air  tahun  1967,  dengan inspi­
         rasi dari kawan-kawan senimannya, Redra memben­
         tuk Bengkel Teater yang disebutnya "kaum urakan".
         Karya pertamanya adalah Bipbob dan kemudian Renz­
         bate Rate Rate, yang disebut sebagai  1/ teater minikata"
         yang  kontroversial.  Selain  itu,  ia  menulis  dan  me­
         mentaskan  Mastodon  dan  Burung  Kondor,  Perjuangan
         Suku  Naga  dan  Sekda.  Sedang  karya  sadurannya  an­
         tara  lain  Oidipus  Sang  Raja,  Oidipus  di  Kolonus,  Anti­
         gone,  Pangeran  dari  Homburg,  dan  Perampok.
             Penampilan  teatrikal  Rendra  ketika  membaca
        puisi sempat menjadi tontonan mengasyikkan, memi­
         kat, dan bisa  dijual. Pada 1970-an ia  sering  diundang
         membaca puisi di kampus-kampus. Ia tak segan jung­
         kir  balik  di  panggung  demi  menghayati  puisi  yang
         dibacakannya.  Penon ton seperti  tersihir.  Poetry read­
         ing  menjadi tren baru.  Sejak  1970-an Rendra  banyak
        naik  pentas  di Jakarta,  antara  lain  di  Gedung  Kese­
         nian,  Gelora Senayan  dan  Taman  Ismail  Marzuki.
             Puisi  Rendra terutama  sejak  Blues  untuk  Bonnie,
        disebut sebagai "puisi pamflet", sebab puisi itu berisi
        protes atas ketidakadilan dan kesewenangan. Rendra
        memang  memiliki  komitmen  so sial  dalam  berkese­
        nian.  Ia  terkenal  dengan  keberpihakannya  terhadap

                                                           267
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289