Page 34 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 34

1947,  seluruh  harta  keluarganya  dirampok  Belanda
             hingga mereka jatuh melarat. Ibunya, H.  Ramlah Do­
            ngur  Lubis  sampai  harus  berjualan  cendol  di  pasar
             Kranggan, Yogyakarta. Sejak kecil semangat  kebang­
            sa an  Nasution  sudah  tampak.  Saat  masih  SMPj  ia
            sudah ikut demonstrasi aksi pelajar menentang pem­
            bukaan  sekolah  NICA  di  Yogyakarta.
                Ia sempat merasakan bangku pendidikan di Ban­
            dung,  Yogyakarta,  dan  Jakarta.  Di  Bandung,  ia  ha­
            nya  setahun  kuliah  di Jurusan  Teknik  Sipil  ITB.  Ia
             keluar  dengan  alasan  bosan  menggambar  batu.  Di
             Yogyakarta,  Nasution  tercatat  sebagai  mahasiswa
            Hukum,  Ekonomi,  dan  Sosial Politik,  UGM.  Ia  juga
             keluar dari UGM. Akhirnya Nasution mantap mem­
             pelajari ilmu hukum di Universitas Indonesia. Ia sem­
            pat  kuliah  sambil  bekerja  sebagai  jaksa  dan  kepala
             hubungan  masyarakat  Kejaksaan  Negeri  Istimewa
            Jakarta.  Sebagai  jaksa  ia  sudah  akrab dan  selalu  ter­
            sentuh dengan para /I terdakwa" dari masyarakat ba­
             wah yang tidak  mempunyai pembela.  Nasution  ber­
             henti  menjadi  jaksa  pada  1968  dan  mulai  intens  da­
             lam misi advokasi terhadap kaum tertindas.  Ia men­
            dirikan  Adnan  Buyung Nasution  & Associates pada
            tahun  1969.  Dua  tahun  kemudian,  LBH  berdiri.
                Sikap  empati  Nasution  terhadap  rakyat  ked  I,
             membuahkan  tuduhan  subversi.  Setelah  dipenjara
            pada  era  Soekarno  dengan  tuduhan  anti-Manipol,
            ia  juga pernah dipenjara  rezim Orde Baru  gara-gara
            peristiwa  Malari  pada  1974.  Izin  advokatnya  pun
            dicabut  sementara,  menyusul  tuduhan  contempt  of
            court  yang  dilakukannya  saat  membela  H.R.  Dhar­
            sono.  Kantornya harus gulung tikar gara-gara  kasU8


                                                                17
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39