Page 37 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 37

kedl,  ia  sudah  senang  menggambar.  Medianya  apa
           saja.  Alatnya juga sekenanya.  Menggambar di tanah,
           tembok  dengan  kapur,  arang,  atau  krayon.
               Affandi  sangat  mengagumi  Sukasrana,  tokoh
           wayang  berujud  raksasa  berwajah  buruk,  namun
           memiliki loyalitas  penuh terhadap  Sumantri,  kakak­
           nya.  Dalam  cerita  wayang,  akhirnya  Sukasrana  ter­
           bunuh  oleh  sang  kakak  yang  meragukan  loyalitas­
           nya.  Pengkhianatan  Sukasrana  tak  pernah  terbukti,
           dan  rasa  sesal  tak  terhingga  menghimpit  dada  Su­
           mantri.
               Affandi  pernah mengalami  wabah  penyakit  ca­
           car.  Bahkan,  empat  saudaranya  meninggal  akibat
           wabah  itu.  Bersama  enam anak  Koesoemah  lain,  ia
           dibaringkan  di  atas  daun  pisang  supaya  panasnya
           turun. Affandi memang  selamat,  tapi bekasnya ma­
           sih  terlihat  di  wajahnya.
               Pendidikan  ia  lalui  di  HIS  (SD  berbahasa  Jawa
           Belanda  untuk  anak-anak  pribumi)  di  Indramayu.
           Kemudian  ia  ikut  dengan kakaknya,  Saboer,  untuk
           sekolah di MULO (setingkat SMP). Untuk memenuhi
           harapan ayahnya, Affandi masuk ke AMS-B di Bata­
           via.  Tapi,  ia  putus  di  tengah  jalan  karena  memilih
           untuk menekuni  bakatnya  sebagai  pelukis.
               Meski  begitu  tergila-gila  pada  lukisan,  Affandi
           sempat  menjadi  guru  di  HIS  dan  Taman  Siswa  di
           Jakarta.  Kedua sekolah  ini  memberikan warna  baru
           yang  penting  dalam  hidupnya.  Oi  HIS,  ia  bertemu
           dengan Maryati, murid yang kemudian dinikahinya.
           Sedang  di  Taman  Siswa,  Affandi  mendapatkan  ke­
           sempatan  untuk  belajar  melukis  di  Shanti  Niketan,
           India.


           20
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42