Page 91 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 91
Saat menjadi redaktur inilah ia mencatat secara teliti
perkembangan dari para pengirim naskah, sehingga
ia menjadi kritikus sastra yang paling tahu perkem
bangan setiap sastra Indonesia. Dokumentasi karya
sastra pribadinya selama 40 tahun, termasuk 30 ribu
dan majalah sastra, tersimpan di Pusat Dokumentasi
Sastra HB. Jassin di TIM, Jakarta. Koleksi Jassin ada
lah yang terlengkap di Indonesia.
HB. Jassin piawai dalam membuat kritik. Tapi
"tukang kritik" ini tidak sekadar mencela. Kritiknya
bersifat edukatif dan apresiatif, serta lebih memen
tingkan kepekaan dan perasaan daripada teori ilmi
ah sastra. Karya besarnya sebagai kritikus sastra ada
lah buku Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik
dan Esai yang ditulisnya pad a tahun 1967. Ia pernah
juga menu lis tafsir Alquran dalam buku Qur' an Baca
an Mulia. Armijn Pane-lah yang mengajarinya mem
buat tirnbangan buku dengan lebih baik.
Saat mengasuh Sastra, ia sempat ditahan dan di
seret ke pengadilan karena memuat cerpen berjudul
Langit Makin Mendung karya Ki Pandjikusrnin, tahun
1971. Isinya dianggap menghina Nabi Muhammad.
Di pengadilan, Jassin diminta mengungkapkan iden
titas asli pengarang, tapi ia menolak. Ia pun dihukum
penjara setahun dengan masa percobaan dua tahun.
Jassin akhirnya dibebaskan karena kesaksian Hamka.
H.B. Jassin adalah anugerah tiada terhingga bagi
dunia sastra Indonesia. Kita belum merniliki sosok
sekonsisten dirinya dalam mendokumentasikan karya
karya sastra di Indonesia, serta kritikus searif dirinya
dalam menimbang sebuah karya secara arif.*****
74