Page 106 - Toponim sulawesi.indd
P. 106
92 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Toponim Bitung
Bitung adalah suatu nama yang awalnya bukan menunjuk pada suatu
tempat. Bitung nama sebuah pohon yang tumbuh dengan banyak cabang
dan daun, sehingga rindang. Pohon Bitung ini banyak tumbuh di pesisir
pantai yang kemudian menjadi tempat nelayan pesisir berteduh, terutama
jika mereka sewaktu-waktu sedang berada di tepi pantai. Panasnya
matahari di siang hari, maka para pendatang, nelayan pencari ikan yang
kebetulan mendarat di sepanjang pesisir Bitung yang sekarang, mereka
akan selalu mendatangai pohon-pohon besar yang daunnya lebat yang dapat
melindungi mereka dari panas teriknya matahari di siang hari. Apalagi, jika
pohon itu bertumbuh di suatu lokasi yang dapat memberikan ketenangan
pada waktu duduk santai ataupun beristirahat tidur dengan tiupan angin
sepoy-sepoy yang dapat memberikan lupa ingatan sesaat, dan tertidur pulas.
Dalam tradisi lisan masyarakat setempat, kata Bitung dari nama pohon
Bitung yang banyak tumbuh di pesisir pantai. Bitung sering juga disebut
“Witung”. Ada juga yang berpendapat kata Bitung dari kata “Balisung” yang
artinya tempat pengobatan yang mujarab (Laporan Arkeologi Manado,
2015). Untuk kata yang terakhir ini, masih perlu diteliti lagi, asal kata dan
pemaknaan yang lebih luas sehingga dapat diterima.
Dalam Kamus Sangirees Nederlands Woordenboek yang ditulis
Adriani (1893), kata Bitung adalah nama dari sebuah pohon. Dalam bahasa
botani disebut Hivia Hospital. Membaca Bitung dalam Angka tahun 2015,
maka kaitan sejarah asal-usul Bitung dengan adanya manusia pertama yang
mulai menempati atau kemudian menjadi pusat sejarah penceritaan tradisi
lisan ini, adalah seorang yang bernama Simon Tudus sebagai Tunduang
Wanua Bitung (Tunduang=orang yang dituakan, tetua adat; Wanua =
wilayah pemukiman, negeri, desa; Tunduan, Tunduang Wanua = orang yang
ditinggikan, orang yang disegani, tetua kampung, atau seorang pemimpin
negeri) (Pangemanan, 2012: 11).