Page 107 - Toponim sulawesi.indd
P. 107

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  93

                       Diceritakan bahwa Tudus  kemudian  yang  pertamakali datang dan

                 membuka suatu pemukiman baru di lokasi pesisir pantai ini. Sebagaimana
                 biasanya, dalam tradisi  Minahasa,  ketika  tumani  atau membuka  hutan,

                 membuka daerah baru untuk suatu pemukiman, maka ada tradisi-tradisi
                 leluhur  yang harus  dilaksanakan  sebagai bagian  dari  tradisi  foso/poso
                 di  Minahasa. Foso atau  poso sebenarnya  adalah  suatu  ritual  pantangan

                 “pamali”, sistem ritus upacara keagamaan yang dalam kehidupan dan
                 kepercayaan manusia (tou) Minahasa, ini berhubungan dengan daur

                 kehidupan manusia alifuru, alfur, alfoerse (diterjemahkan kafir sebagai lawan
                 agama samawi), seperti saat kelahiran, perkawinan, sakit, dan kematian
                 (Graafland, 1991: 82; Mamengko, 2002: 212-361).


                       Di sekitar pantai itu ada sebuah pohon besar, pohon Bitung demikian
                 nama yang kemudian dinamakan. Tudus kemudian memilih lokasi sekitar
                 pohon  itu  sebagai tempat untuk  beristirahat, kemudian  mulai  dibuatlah

                 rumah-rumahan sederhana atau disebut daseng. Lokasi sekitar termasuk
                 daerah berawa dan pasir laut yang membatasinya dengan pantai/laut. Jika
                 musim ikan akan ada banyak nelayan dan pelaut yang sering singgah di

                 rumah sederhana itu, apalagi jika musim angin dan ombak laut yang besar,
                 maka lokasi Tudus menjadi tempat favorit untuk tinggal sesaat sampai angin
                 reda dan laut tenang atau sebaliknya menjadi tempat menginap untuk satu

                 atau beberapa hari.

                       Sebagai  suatu lokasi  dan  tempat singgah  para nelayan dan  pelaut

                 yang kebetulan melintas, jika mereka sedang bercakap atau bertanya untuk
                 tempat tinggal  sementara dan  atau  menginap,  maka banyakkali  mereka
                 menjawabnya, di daseng tempat Tudus di bawah pohon Bitung atau dekat

                 pohon Witung (Bitung). Lama kelamaan, yang tadinya hanya sebuah nama
                 sekarang  menunjuk  pada  suatu  lokasi  atau tempat,  yaitu  Bitung.  Tudus
                 sendiri  karena  sering tinggal  dan  menetap,  sudah  membuka hutan  dan

                 membuat kebun kecil.
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112