Page 30 - Toponim sulawesi.indd
P. 30

16    Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               2.1.1.    Lingkungan Fisik Makassar


                       Kota Makassar terletak di sisi Selatan pulau Sulawesi. Kota Makassar
               berkembang di sepanjang pesisir pantai yang diapit oleh dua sungai besar

               yaitu sungai Jeneberang dan Tallo (lihat Peta). Dalam literatur mengenai
               lingkungan  wilayah  Makassar disebutkan  bahwa, pada bagian  utara

               Makassar terdapat daerah pedalaman yang didiami oleh orang-orang Bugis
               dan di bagian Selatan didiami oleh orang-orang Makassar.

                     Wilayah utara Makassar diakui sebagai penunjang utama perkembangan

               kota Makassar sebagai kota niaga dan pelabuhan. Sejumlah komoditas dari
               pedalaman dibawa ke Makassar untuk dipasarkan. Di sebelah barat Sulawesi
               Selatan, terdapat selat Makassar dan terdapat sejumlah pulau sebagai

               penunjang perkembangan kota, yakni sebagai pelindung dan memenuhi
               kebutuhan kota Makassar. Selayar telah berfungsi sebagai penyedia komoditi
               kopra, pulau-pulau sekitarnya menjadi benteng kokoh yang melindungi kota

               dari gangguan badai dan ombak yang mengganggu perahu atau kapal-kapal
               yang  melakukan perniagaan  di  pelabuhan Makassar.  Masyarakat  pulau-
               pulau kecil ini sebagian besar dihuni oleh orang-orang Makassar yang mata

               pencahariannya diperoleh dari hasil laut. 1

                     Pada masa kejayaan kerajaan Gowa, telah dibangun beberapa benteng
               di sepanjang pantai Makassar, yaitu benteng Somba Opu, Barombong,

               Panakukkang, dan beberapa benteng lainnya yang hancur akibat  perang
               antara Gowa dengan Kompeni (VOC). Benteng-benteng yang masih kokoh

               adalah  Somba  Opu dan  di dalam benteng dibangun istana raja. Benteng
               Somba Opu hingga kini masih kuat karena terus mengalami revitalisasi dan
               konstruksi, juga karena konstruksi material dasarnya yang kuat, yakni dari

               batu bata merah dan tingkat ketebalan yang di atas rata-rata Benteng lainnya.
               Fakta ini juga menunjukkan bahwa Somba Opu didesain untuk kepentingan


               1  Mukhlis  Paeni,  ed.,  Persepsi  Tentang  Masyarakat  Kawasan  Pantai  (Makassar:  P3MP
                   Universitas Hasanuddin, 1989), hlm. 7.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35