Page 33 - E-Modul Sifat Koligatif Larutan Berbasis SETS new
P. 33

Seperti  yang  terlihat  pada  diagram  fasa  diatas,  titik  tripel  dari  larutan  berada

               disebelah  kiri  dari  titik  tripel  pelarut  murni,  artinya  titik  beku  larutan  lebih  rendah

               dibandingkan titik beku pelarut. Dan terjadi penurunan titik beku, bukan kenaikan titik

               beku.  Selisih  dari  berkurangnya  titik  beku  (penurunan  titik  beku)  ditunjukkan  pada
               diagram sebagai ΔT f. adanya suatu zat terlarut dalam cairan akan menurunkan titik beku

               larutannya.


                                                                                              o
                 Penurunan Titik Beku larutan adalah selisih antara titik beku pelarut (T f) dengan titik
                beku larutan (T f) karena adanya penambahan zat terlarut dalam pelarut tersebut.



               Besarnya penurunan titik beku dapat di definisikan melalui rumusan sebagai berikut:


                                                               o
                                                        ∆T f = T f – T f

               Besarnya penurunan titik beku (∆T f) berbanding lurus dengan konsentrasi larutan:

                                                          ∆T f ~ m


               Penurunan titik beku juga sebanding dengan tetapan penurunan titik beku molal (K f),
               sehingga:

                                                            atau                          1000
                                   ∆T f = m . K f                             ∆T f =    .     . K f
                                                                                            



              Bisakah kamu menjelaskan mengapa titik beku larutan lebih rendah dari titik beku

              pelarut? Jika iya, berikan penjelasanmu secara kualitatif dibawah ini:



              ………………………………………………………………………………………………………………………………………

              ………………………………………………………………………………………………………………………………………

              ………………………………………………………………………………………………………………………………………

              ………………………………………………………………………………………………………………………………………

              ………………………………………………………………………………………………………………………………………

              ………………………………………….………………………………………….………………………………………………






      26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38