Page 34 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945
P. 34

KH. Mahrus Aly selain menjadi kiai di Pondok Pesantren Lirboyo juga menjadi salah satu santri dan kiai

        yang  aktif  dalam  memperjuangkan  dan  mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia.  Pasukan  yang  dibawah

        pimpinannya juga ikut dalam perang mempertahankan kemerdekaan di Surabaya pada 10 November 1945. KH.
        Mahrus Aly, para kiai dan para santri melakukan 2 metode dalam peperangan ini yaitu dengan cara serangan fisk

        dan  serangan  batin.  Serangan  batin  ini  dilakukan  dengan  membaca  berbagai  doa  yang  bertujuan  untuk
        memberikan  keteguhan  iman  dan  jika  gugur  di  peperangan  akan  dierima  sebagai  syahid.  Gerakan  batin  ini

        dilakukan pada dua tempat yaitu di Pondok Pesantren Lirboyo dan di Manukan Jabon Kediri. Di Lirboyo dipimpin

        oleh KH. Abdul Karim dan Kiai Marzuqi Dahlan dan di Manukan dipimpin oleh KH. Mahrus Aly dan Kiai Sa’id.
               Hal-hal yang KH. Mahrus Aly adalah dengan melakukan penggemblengan baik fisik maupun kekuatan

        doa. Berbagai kesiapannya dilakukan dengan melatih dan membekali para santrinya dengan ilmu berupa doa-doa
        dan teknis-teknis dalam berperang. Persiapan yang dilakukan adalah dengan membentuk sebuah pasukan yang

        berasal dan para santri. Pondok Pesantren Lirboyo dan dari pesantren kecil-kecil yang ada di Kediri. Pondok
        Pesantren kecil-kecil yang ada di Lirboyo ini merupakan salah satu pondok yang didirikan oleh santri-santri dari

        lulusan Pondok Pesantren Lirboyo itu sendiri yang sebagian juga masih juga masih berada pengawasan Pondok
        Pesantren Lirboyo. Penggemblengan fisik dilakukan di Kediri saja, fisik dilatih begitu ketat yang disertai dengan

        tirakat dan doa-doa. Para santrinya baik yang ikut tergabung dalam pencak silat maupun santri lainnya diajari

        bagaimana melindungi diri dan menghalau lawannya. Pencak silat ini juga menjadi salah satu ilmu yang ada di
        Pondok Pesantren Lirboyo. Ilmu ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi para santri untuk mempelajarinya, karena

        pada zaman dulu masih jarang sekali pencak silat juga diajarkan dalam pondok pesantren.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39