Page 61 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 61

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                          memungkinkan  untuk  mengelompokkan  tanah-tanah  hidromorfik  ke  dalam  satuan
                          Gleysol;

                       c.  Kriteria iklim tanah (pedo climatic), hanya digunakan untuk memisahkan kedua satuan
                          pada rezim arid (aride regime);

                       d.  Nomenklatur  atau  sistem  tata  nama  cukup  sederhana  dan  digunakan  istilah-istilah
                          umum pedologi.

                          Sistem ini terdiri dari 26 satuan dasar (basic units/great group), masingmasing dibagi

                       lagi ke dalam 2 sampai 9 satuan sekunder (secondary units/subgroup). Satuan dasar disusun
                       secara  teratur  menurut  besarnya  tingkat  pelapukan  dan  perkembangan  profilnya.

                       Keduapuluh enam satuan dasar dari sistem klasifikasi FAO ini adalah ebagai berikut : (1)
                       Fluvisol, (2) Gleysol, (3) Regosol, (4) Lithosol, (5) Arenosol, (6) Rendzina, (7) Ranker, (8)

                       Andosol, (9) Vertisol, (10) Solontchak, (11) Solonetz, (12) Yermosol, (13) Xerosol, (14)
                       Kastanozem, (15) Chernozem, (16) Phaeozom, (17) Greyzem, (18) Cambisol, (19) Luvisol,

                       (20) Podzol, (21) Podzoluvisol, (22) Planosol, (23) Acrisol, (24) Nitosol, (25) Ferranosol,

                       dan (26) Histosol.


                          Sistem  klasifikasi  tanah  di  Indonesia  hanya  didasarkan  pada  warna,  tekstur,  pH,

                       keteguhan  tanah  dan  sifat  kimia  lapisan  atas,  maka  perkembangan  berikutnya  telah
                       didasarkan  pada  faktor  dan  proses  pembentuk  morfologi  seluruh  profil  yang  kelihatan

                       (Soepraptohardjo,  1961).  Sistem  klasifikasi  Dudal  dan  Seopraptohardjo  merupakan
                       modifikasi dari sistem Thorp dan Smith, yang didasarkan atas sifat-sifat morfologi dan

                       genetik. System Thorp dan Smith, yang didasarkan atas sifat-sifat morfologi dan genetik.
                       Sistem Thorp dan Smith mengenal 6 kategori yaitu : Order, Sub-order, Great Soil Group,

                       Family, Series, dan Type, yang satu sama lain mempunyai hubungan genetik. Modifikasi

                       tersebut dilakukan berdasarkan empat pertimbangan berikut :
                       a) pembagian kategori order dalam zonal, intrazonal dan azonal berdasarkan iklim dan

                         faktor  pembentuk  dominan,  tidak  memungkinkan  penggolongan  berbagai  tanah  di
                         Indonesia;

                       b) pembagian kategori sub-order dengan faktorfaktor pembatas yang berbeda-beda tidak
                         memperlihatkan sistematika yang jelas;





                                                                                                           61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66