Page 123 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 123
Pak Rohman dan teman-teman Radit tidak bisa langsung
menemui Radit ketika sampai di rumahnya. Ibu Radit
mempersilakan kepada Pak Rohman dan murid-murid yang
menyertainya untuk masuk dan duduk di ruangan tamu. “Radit
sedang tidur. Malam tadi mengeluh terus sambil memegang bagian
perut dan ulu hatinya,” kata ibunya membuka pembicaraan.
“Makan apa, katanya, Bu?” Tanya Pak Rohman. Pertanyaan Pak
Rohman memunculkan kepenasaran dari teman-teman Radit.
Semuanya tampak serius menunggu jawaban ibu Radit.
“Pertama memang Radit jarang, bahkan dapat dikatakan tidak
pernah makan nasi. Kedua kemarin, katanya ketika ditanya dokter,
Radit jajan makanan dengan sambal dan sambal saus yang
banyak. Radit juga ternyata jajan minuman manis yang dingin dan
bersoda” ibunya menjelaskan dengan rinci penyebab Radit sakit.
119