Page 193 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 193
"Tidak salah Arimbi meminta ayah untuk mengantarnya ke rumah
kakek. Arimbi bosan sekali di Jakarta. Setiap hari akrab dengan
polusi terus. Polusi kan berbahaya. Bayangkan saja kek udara yang
kotor masuk melewati hidung Arimbi lalu ke ketenggorokan, sampai
kedalam paru-paru, bukankannya sangat berbahaya. Nanti bisa
sakit asma, ISPA, dan bahkan kanker paru-paru, serem banget kan"
ujar Arimbi dengan ngeri.
"Wah menyeramkan sekali ya, polusi sangat tidak baik untuk
kesehatan organ pernapasan manusia. Arimbi tahu tidak kalau
menanam banyak pohon dan mengurangi pemakaian kendaraan
bermotor bisa mengurangi polusi ?" Tanya kakek.
"Arimbi bingung harus bagaimana kek" ucap Arimbi. Ia menghela
napas. "Kamu bisa kok mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
dengan berangkat menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki
atau menggunakan sepeda. Selain mengurangi polusi, kegiatan
kegiatan itu juga lebih menghemat energi bahan bakar bukan?"
Saran kakek. "Betul juga yang kakek katakan, baiklah Arimbi akan
mencoba saran kakek nanti. Terima kasih, Kek" ucap Arimbi.
182