Page 6 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 6

ANAK DESA



                 Anastasya  Aurellia,  seorang  anak  pejabat  yang  tinggal  di  Kota
         Metropolitan  Jakarta.  Kesehariannya  yang  tidak  lepas  dari  gawai
         dan  teknologi  membuat  dia  menjadi  anak  perempuan  yang  sangat
         lekat  dengan  teknologi.  Ibunya  menjadi  sangat  khawatir  melihat
         perilaku anak semata wayangnya itu.
               "Ayah,  Aurel  itu  anaknya  cuek  banget  sama  teman-temannya.
         Bagaimana  ya  cara  kita  membuat  Aurel  tidak  lagi  ketergantungan
         dengan  handphone  nya  itu?"  Keluh  ibu,  ia  menghela  nafas  panjang.
         "Hm,  besok  kan  hari  libur.  Bagaimana  jika  kita  ajak  jalan-jalan  ke
         rumah nenek? Di sana kan banyak sawah. Di sana juga banyak anak-
         anak yang seumuran dengan Aurel. Pasti dia senang dan bisa belajar
         banyak" usul ayah.
















                Mendengar usulan ayah, ibu pun mengangguk setuju. "Oke nanti
         ibu  ajak  Aurel  ya"  kata  ibu.  Pada  saat  makan  malam,  ayah  pun
         menyampaikan  niatnya  untuk  mengajak  Aurel  pergi  ke  desa  tempat
         neneknya tinggal. Akan tetapi Aurel menolaknya.
                 Ibu  mengedipkan  matanya  ke  arah  ayah  seolah-olah  ingin
         mengatakan  jika  Aurel  sudah  pasti  akan  menolak  ajakannya."Tidak
         ayah,  pasti  di  sana  banyak  nyamuk  dan  tidak  ada  sinyal.  Nanti  aku
         tidak  bisa  menonton  idolaku  di  handphone,"  protes  Aurel.  Ia  sudah
         membayangkan  betapa  sulitnya  jika  dia  tinggal  di  sana.  Mendengar
         kata desa saja, Aurel sudah merasa ketakutan.


                                                                      2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11