Page 9 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 9

Hari  hampir  menjelang  sore  ketika  mereka  sampai  di  tempat
         tujuan .Tampak nenek sudah menunggu di depan halaman rumahnya.
         Ayah  langsung  memarkirkan  mobil  di  samping  rumah  nenek.
         "Assalamualaikum"  ucap  ayah,  ibu,  dan  Aurel.  Mereka  bergantian
         mencium tangan nenek.
                   Nenek  tersenyum  senang  melihat  kehadiran  anak,  menantu,  dan
         cucunya. "Waalaikumsalam, alhamdulillah bisa bertemu dengan cucu
         kesayangan nenek. Umurmu berapa sekarang sayang?" Tanya nenek
         sembari  mengusap  kepala  Aurel."Sembilan  tahun,  Nek"  jawab  Aurel.
         Ia  tampak  sibuk  mengusapkan  tubuhnya  dengan  obat  cair    anti
         serangga dan tabir surya.
                 Pikirannya  masih  dibayangi  ketakutan  akan  gigitan  serangga-
         serangga  jahat  yang  akan  membuatnya  gatal  dan  sakit.  Bersih  dan
         terawatnya  halaman  rumah  nenek  tidak  mengurangi  sedikitpun
         ketidaksukaannya berada di desa. "Wah sudah besar ya sayang. Yuk
         kita  masuk  ke  dalam.  Nenek  sudah  buatkan  makanan  untuk  kalian"
         ajak nenek. Mereka pun beriringan mulai memasuki rumah.
           Nenek yang begitu rindu kepada Aurel selalu berada di sampingnya.
         Tangannya  memegang  pundak  Aurel  dan  terus  mengucapkan  kata-
         kata mengekspresikan kebahagiaannya bertemu cucunya.

























                                                                      5
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14