Page 11 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 11
Anak-anak sangat riuh mendengar perkataan nenek Aurel.
Sebagian dari mereka bergunjing mengenai sikap Aurel yang tampak
tidak menyenangkan. Namun sebagian lagi merasa senang karena
kehadiran teman baru. Salah satu dari mereka pun mengajak Aurel
berkenalan. Awalnya Aurel tidak mau, tapi karena malu dengan yang
lain, akhirnya ia memutuskan untuk berkenalan dengan mereka dan
ikut bermain dengan anak-anak itu.
Dengan wajah sedikit ditekuk, Aurel akhirnya memperkenalkan
dirinya. "Hai namaku Aurel" ujcap Aurel dengan nada tidak
bersemangat. "Hai kak aurel namaku Lia, ini kak Caca dan ka Ayu".
Ujar Lia, salah satu anak yang ikut bermain di sana. "Hai, Aurel" Ujar
Caca dan Ayu. "Wah, ada teman baru ya, Perkenalkan aku Bayu dan
dia adalah kawanku, Dimas" Sambung Bayu. " Hai " Ujar Dimas.
"Teman-teman, ayo kita bermain lompat tali di lapangan" Ujar Bayu.
"Iya ayo, aku sudah membawa talinya dari rumah " Sambung Dimas.
"Ayo ka Aurel ikut kami berbain lompat tali" Tambah Lia. Aurel tidak
mengatakan sepatah kata apapun, ia hanya melihat kearah
neneknya yang kemudian mengangguk sembari tersenyum.
7