Page 8 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 8

Ayah  sudah  ada  di  depan  rumah.  Sementara  Ibu  sudah  duduk  di
         kursi  bagian  tengah  mobil.  “Lama  sekali  kamu,  Nak?”  tanya  ayah
         ketika  Aurel  keluar  rumah  menuju  kendaraan.  “Aku  mandi  dan  cari
         pakaian  dulu”  balas  Aurel  dengan  wajah  yang  menampakan
         keterpaksaan. Jawaban Aurel tidak dihiraukan ayah.
             Sejak  malam  ketika,  ayah  sudah  tahu  jika  Aurel  sebenarnya  ingin
         tetap  berada  di  rumah.  Ayah  juga  tahu  betapa  Auriel  sangat
         ketergantungan  pada  gawai.  Tidak  ada  waktu  tanpa  gawai.  Setelah
         semua  selesai,  ayah,  ibu,  dan  Aurel  langsung  pergi  menuju  desa
         tempat kediaman nenek Aurel berada.



















             Mereka berangkat menggunakan mobil dengan perjalanan sekitar
         lima  jam  dari  kota  Jakarta.  Aurel  tampak  gelisah  sepanjang
         perjalanan,  dia  memikirkan  banyak  hal  buruk  yang  akan  terjadi  di
         sana.  Pemandangan  indah  sepanjang  jalan  yang  tampak  dari  kaca
         mobil diabaikannya.
               Minuman  dan  makanan  yang  disediakan  oleh  ibunya  tidak  ia
         hiraukan,  bahkan  ia  tidak  menunjukkan  ekspresi      saat  ayahnya
         memutar  lagu  dari  idola  kesukaannya    di  sepanjang  perjalanan.
         Aurel merasa jengkel, kacau, dan ingin segera Kembali ke rumah.






                                                                    4
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13