Page 80 - E-Modul Perencanaan Desain Interior Hunian Berdasarkan Pendekatan Ergonomi
P. 80
5. Purnomo, Hari. (2013). Antropometri dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
6. Susanti, Lusi dkk. (2015). Pengantar Ergonomi Industri. Padang: Andalas
University Press.
7. Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta: UNIBA.
A. Ergonomi
Ergonomi merupakan Ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia
baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi
lebih baik. Dalam ergonomi terdapat istilah fitting the task to the person yang
berarti bahwa pekerjaan harus dirancang sesuai dengan kapasitas kerja.
Ergonomi memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek
teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi
Dalam ilmu ergonomi terdapat dua hal penting yang saling berkaitan yaitu
tuntutan tugas dan kapasitas kerja. Hal ini dapat disebut dengan konsep
keseimbangan dalam ergonomi. Antara tuntutan tugas dan kapasitas kerja ini
harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi kerja
yang tinggi. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan tuntutan tugas
akan diuraikan sebagai berikut:
1. Kemampuan Kerja (Work Capacity)
a) Personal capacity (karakteristik pribadi)
Faktor usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status
sosial, agama, dan kepercayaan, status kesehatan, kesegaran tubu, dsb
b) Physiological capacity (kemampuan fisiologis)
Kemampuan dan daya tahan kardio-vaskuler, syaraf otot, panca indera,
dsb
67