Page 120 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 120
Presiden soeharto mengumumkan
pengunduran diri sebagai Presiden
republik indonesia di istana merdeka
Jakarta, tanggal 21 mei 1998 (sumber:
back tohir/setneg).
120
sahabatnya, mantan Perdana menteri singapore lee Kuan saat Hari raya idul Fitri 2007, “Dalam pertemuan tersebut
yew, mengatakan bahwa soeharto adalah salah satu dengan suara yang dalam dan senyum yang tulus, Pak Harto
pemimpin asean yang sangat dihormati. menurut lee, memberi ucapan selamat kepada saya yang dalam kapasitas
asia tenggara berhutang besar pada soeharto karena policy sebagai Wakil Presiden ri yang baru saja menuntaskan
beliaulah yang berhasil menciptakan stabilitas politik dan perdamaian di aceh. Pak Harto juga menyampaikan nasihat-
ekonomi yang mantap selama hampir 30 tahun di kawasan ini, nasihatnya sebagai bentuk dukungan untuk kami, agar dapat
sehingga kawasan asia tenggara menikmati pertumbuhan membawa bangsa ini lebih baik.”
ekonomi yang cukup tinggi. setelah keluar masuk rumah sakit beberapa kali
akhirnya soeharto meninggal dunia pada 28 Januari 2008
Lengser Keprabon Madeg pandhita dan sesuai dengan permintaannya dimakamkan di astana
suatu sore pada tahun 2004, Probosutejo menemani Pak Giribangun, surakarta.
Harto menonton televisi. terlihat rakyat berbaris panjang, seperti yang pernah diucapkan oleh soeharto sendiri,
antre mendapatkan dan membeli minyak tanah. Pak Harto bahwa selama bertugas sejak tahun 1966 sampai selesai
terus menyimak berita itu kemudian berucap pelan “kasihan jabatannya, sebagai manusia biasa, ia mempunyai keter-
rakyat kecil”. tak lama kemudian air matanya menetes. Pak batasan, baik fisik maupun psikis. Tentu pekerjaan yang
Harto menangis menyaksikan penderitaan rakyat, tentang dipikul itu terasa melelahkan, akan tetapi terasa menghibur
nasib rakyat kecil, bahwa untuk memasak saja harus antre pula baginya, karena memperoleh kepercayaan dari rakyat.
minyak. itu gambaran kecil kehidupan Pak Harto setelah tidak maklumlah tugas kepresidenan adalah pekerjaan yang
menjabat sebagai Presiden yang ditinggalkannya sejak 21 mei berat, tetapi akhirnya ia harus menerimanya juga, semata-
1998 dan menyerahkan kepada penggantinya b.J. Habibie. mata karena rakyat mendesakkannya. Di balik itu soeharto
setelah tidak menjabat Presiden, soeharto kembali berpikir bahwa sebagai warganegara yang baik ia tidak
menjadi rakyat biasa. Hari-hari kehidupannya dilalui boleh menghindarkan diri dari apa yang diharapkan rakyat,
dengan bercengkerama bersama cucu-cucu dalam maka laksanakan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya.
kesederhanaannya. beliau mengetahui situasi yang harus soeharto pun berwasiat ketika ajal menjemputnya kelak,
dihadapinya, namun sesuai janjinya untuk lengser keprabon, “agar mereka yang sesudah kita benar-benar dapat menjamin
madeg pandhita maka ketika ada tamu yang berkunjung ke kelangsungan hidup bangsa dan negara republik indonesia
rumahnya, soeharto selalu mendengarkan cerita tamunya yang berdasarkan Pancasila, agar tercipta masyarakat adil
dan sesekali memberinya nasihat. seperti yang diceritakan dan makmur, “tata tentrem kerta raharja, gemah ripah loh
mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berkunjung pada jinawi tuwuh kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku”.
SOEHART O:1966-199 7
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 120 8/21/14 1:15 PM