Page 185 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 185

185

                 mantan Presiden ri, KH abdurahman
                 Wahid saat menemui pendukungnya
                 di gedung DPC PKb Kota malang,
                 Jawa timur, tanggal 4 Pebruari 2007
                 (sumber: antara).














                    Jika  dipadatkan dalam  poin-poin  penting, paling tidak  langsung oleh masyarakat, dan bukan lagi dikendalikan
                 inilah kebijakan ekonomi terpenting yang dijalankan saat  pemerintah maupun departemen tertentu.
                 Gus Dur menjadi Presiden ri: (1) diberlakukannya otonomi   bagi  Gus Dur, rakyat sudah terlalu lama menderita
                 daerah dan pembagian keuangan daerah dengan pusat pada  akibat diatur-atur oleh pemerintah, terutama Deppen.
                 tahun 2001;  (2) penajaman  visi ekonomi; (3) merevitalisasi  sebagaimana kita ketahui, fungsi utama dari Deppen
                 hubungan dengan insitusi  keuangan  dunia seperti  bank  adalah sebagai “juru-bicara” dan “humas” pemerintah.
                 Dunia,  imF,  aDb, dan beberapa  negara  donor  lainnya;  namun di luar fungsi resmi itu, Deppen kerap menjadi
                 (4) penajaman  restrukturisasi perbankan;(5)  Penajaman  departemen “politik” di bawah koordinasi menkopolkam.
                 restrukturisasi  bumn; (6) penajaman restrukturisasi  sektor  Dengan fungsi tersebut, keberadaan Deppen bertentangan
                 riil;  dan (7)  relokasi  subsidi  dengan  memprioritaskan  pada  dengan arus besar demokratisasi. Dengan kekuasaan
                 sektor rawan krisis, termasuk kesehatan.            besar yang dimilikinya, Deppen bisa menentukan bebas
                                                                     maupun terkekangnya hak berbicara yang dimiliki
                 REFORmASI BIROKRASI                                 lembaga-lembaga pers. Padahal kebebasan pers adalah
                    reformasi  terhadap  lembaga pemerintahan terjadi  salah satu pilar utama bertumpunya harapan masyarakat
                 secara  mengejutkan  di  awal  pemerintahan  Gus  Dur,  dua  pascareformasi politik 1998.
                 departemen yang kuat sejak bertahun-tahun dilikuidasi
                 Gus Dur, yaitu Departemen Penerangan (Deppen) dan  mENYETARAKAN KOmUNIKASI: DARI PIDATO KE DIALOG
                 Departemen  sosial (Depsos). Demikian pula dengan      sejak tahun 70-an Gus Dur selalu berpidato tanpa teks
                 Departemen Pekerjaan  umum yang kemudian diubah  baik dalam forum nasional  maupun internasional. tradisi
                 menjadi Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah.  yang tertanam sejak lama itu memudahkan baginya untuk
                    Gus Dur memiliki argumen kuat mengenai pembubaran  tetap berpidato tanpa teks ketika ia menjadi presiden.
                 dua departemen tersebut.  menurutnya, tugas-tugas  Dengan begitu gangguan penglihatan tidak lagi menjadi
                 yang dibebankan kepada Deppen dan Depsos mestinya  hambatan dalam urusan berpidato di tengah masyarakat.
                 dikerjakan oleh pemerintah daerah sehubungan dengan    Gus Dur mendesakralisasi istana presiden yang selama
                 otonomi daerah.  selain itu, persoalan yang menyangkut  ini kelihatan resmi dan angker menjadi demikian merakyat.
                 kewenangan  kedua  departemen  tersebut  bisa  diatur  masyarakat bisa berkunjung ke istana tanpa harus melalui



                 ABDURRAHMAN W AHID:1999-2001



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   185                                                 8/21/14   1:17 PM
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190