Page 76 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 76

76
























                                                                   beberapa tampilan koran berita yudha dan
                                                                   Pikiran rakyat memuat berita peristiwa
                                                                   pembunuhan jenderal-jenderal angkatan Darat
                                                                   pada 30 september 1965 (sumber: anri).

              AKHIR KEKUASAANNYA
                 Jakarta, 1965, malam 30 september menjelang subuh 1   Aku tidak mempunyai sisa uang untuk pengeluaran
              oktober, enam perwira tinggi angkatan Darat dan seorang   rumah tanggaku. Di sebuah Negara, Duta Besar kami
              perwira muda diculik dan dibunuh. Pada pukul 07.20, radio   terpaksa  membeli  piyama  untukku.  Satu-satunya
              republik indonesia (rri) menyiarkan berita bahwa “Gerakan   piyama Presiden sudah sobek. Negara menyediakan
              30 september” (G30s) telah berhasil melindungi Presiden dari   tempat tinggal dengan cuma-cuma, bebas pemakaian
              Dewan Jenderal yang berencana melancarkan coup kontra-  listrik, empat buah mobil resmi dan tiga di dalam garasi
              revolusi pada tanggal 5 oktober. letkol untung, pemimpin   untuk tamu Negara…  Tetapi akulah satu-satunya
              G30s, menyampaikan pengumuman bahwa Dewan revolusi     presiden di dunia yang tidak mempunyai rumah
              yang terdiri sekian banyak tokoh  telah terbentuk,  tetapi   sendiri.  Baru-baru  ini  rakyatku  menggalang  dana
              pengumuman  itu  sama  sekali  tidak  mengatakan  apa  pun   untuk membangun sebuah gedung buatku, tapi di hari
              tentang kedudukan Presiden sukarno.                    berikutnya aku melarangnya. Ini bertentangan dengan
                 Hari-hari yang  dipadati  peristiwa mengenaskan  dan   pendirianku. Aku tidak mau mengambil sesuatu dari
              mengerikan  disertai  kegalauan  pikiran  dan  perasaan  harus   rakyatku. Aku justru ingin memberi mereka.
              dilalui  komunitas bangsa yang telah sekian lama  didera
              kemerosotan ekonomi  dan keterpencilan internasional.  dipakai, tetapi ia semakin dibiarkan berada dalam dunianya
              Dalam  suasana yang penuh  kekalutan  itu kharisma  sendiri. secara teratur sistem wacana yang dikembangkannya
              yang  mempesona  dari  bapak  bangsa, sang  Proklamator  pun dikembalikan pada dirinya. Dan ia merasakan kepedihan
              Kemerdekaan,  mulai  kehilangan daya pikatnya.  secara  yang semakin lama semakin nyeri dan pedih.
              bertahap tapi pasti, Presiden sukarno semakin tersingkir dari   setelah 20 tahun mengabdi sebagai pemegang kekuasaan
              pusat kekuasaan yang riil. ia masih berada di sana, di puncak  tertinggi di tanah air yang  sejak awal diperjuangkannya,
              kekuasaan yang formal, dan retorika serba revolusinya masih  sukarno  akhirnya kembali  menjalani  kehidupan  sebagai



              SUKARNO:1945–196 7



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   76                                                  8/21/14   1:13 PM
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81