Page 80 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 80
SOEHARTO
80
80
Bapak Pembangunan Yang Ideologis
Dikisahkan pada malam, tanggal 11 Maret 1966, Jenderal Soeharto sedang sakit flu Presiden soeharto di dampingi
berat. ia batuk-batuk dan tidak bisa bicara keras. ia hanya mengenakan piyama, lehernya oleh ibu tien soeharto membuka
munas pertama dengan mahasiswa
dibebat dengan kain angkin milik istrinya. Ketika itulah menteri Veteran mayjen basuki di istana bogor pada tahun 1970
rahmat, menteri Perindustrian ringan brigjen m. Jusuf, dan Pangdam V Jaya brigjen amir (sumber: back tohir/setneg).
machmud datang melaporkan. mereka baru saja kembali dari menemui Presiden sukarno
di istana bogor. mereka pun menyerahkan sepucuk surat yang mereka bawa dari istana.
surat itu kemudian dikenal sebagai surat Perintah 11 maret (supersemar). serentak Jenderal
soeharto selesai membaca surat perintah itu ia pun langsung membuat sebuah keputusan
yang ternyata membuka periode baru dalam sejarah kontemporer indonesia. surat Perintah
itu memberinya senjata untuk melaksanakan apa yang telah berkali-kali diusulkannya
kepada Presiden sukarno: “bubarkan PKi”.
Di malam itu juga ia langsung memimpin rapat di markas Kostrad (Komando strategi
angkatan Darat). rapat dibuka dengan laporan mayor Jenderal basuki rahmat, yang
mengisahkan kejadian yang dialaminya di istana Kepresidenan bogor. Presiden sukarno
memarahi para jenderal itu karena merasa tentara tidak berbuat apa-apa ketika demonstran
melecehkan kewibawaannya. barulah ketika kemarahan itu sudah agak reda, Presiden
sukarno bertanya kepada mereka tentang tindakan apa yang harus dilakukan agar hal itu
tidak terulang lagi. Ketiga jenderal itu hanya bisa menyampaikan pesan dari Jenderal soeharto
SOEHART
SOEHART O:1966-199 7O:1966-199 7
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 80 8/21/14 1:13 PM