Page 143 - PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS
P. 143

alat  reproduksi  perempuan  dan  mengurangi  sperma  untuk
                  fertilisasi.

              Pemasangan  Alat  Kontrasepsi  Dalam  Rahim  (AKDR  /  Intra  –
              UterineDevice (IUD)
              Pemasangan  Alat  Kontrasepsi  Dalam  Rahim  (AKDR  /  Intra  –
              UterineDevice  (IUD)dimasukkan  ke  dalam  rahim  (sebagai  prosedur
              steril)  setelah  sebelumnya  ditarik  masuk  ke  dalam  aplikator  khusus
              setelah insersi, AKDR akan kembali pada bentuk semula yaitu bentuk
              pegas.  Sebagian  besar  AKDR  memiliki  seutas  benang  yang  kecil,
              benang  ini  menjulur  ke  dalam  vagina  sehingga  ibu  dapat  merasakan
              keberadaan alat tersebut, dan keberadaan benang dalam vagina tidak
              mengganggu koitus / senggama.

              Materi Pembelajaran
              Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, pokok – pokok materi
              yang harus Anda pelajar adalah sebagai berikut.
               1.  Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita.
               2.  Konsep kontrasepsi.
               3.  Pengkajian sistem reproduksi.
               4.  Diagnosis keperawatan.
               5.  Tindakan keperawatan pada manajemen laktasi.
                   a. Pemasangan Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR
                       / Intra – UterineDevice (IUD)
                   b. Konsultasi.

              Pengkajian
              Pada  awal  kegiatan,  Anda  diharapakan  memahami  tentang  riwayat
              kesehatan,  obstetri,  ginekologi,  psikososial,  pemeriksaan  tanda  vital,
              mengukur  berat  dan  tinggi  badan,  pemeriksaan  fisik  dari  kepala
              sampai ke kaki (headtotoe), periksa vulva, serviks, kedudukan uterus,
              serta keluhan – keluhan lainnya.
              Kaji  kondisi  apakah  semua  persyaratan  untuk  pemasangan  AKDR
              dipenuhi oleh ibu. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
               1.  Usia reproduktif.
               2.  Keadaan nulipara.
               3.  Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
               4.  Menyusui dengan tetap ingin menggunakan alat kontrasepsi.
               5.  Setalah melahirkan dan tidak menyusi bayinya.
               6.  Resik rendah dari infeksi menular seksual (IMS).
               7.  Tidak menghendaki metode hormonal.

                                                       Panduan Praktik Laboratorium | 136
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148