Page 146 - PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS
P. 146
15. Keluarkan spekulum dengan hati – hati dan letakkan pada cairan
klorin 0,5%.
16. Lakukan periksa dalam atau bimanual untuk menjalani jalan
kondisi introitus lebih lanjut, setelah itu goyangkan servik untuk
menilai apakah ada rasa sakit saat digoyangkan.
Gambar 10.2 Pemeriksaan Dalam
a. Pastikan jalan serviks bebas.
b. Tentukan ukuran dan posisi serviks.
c. Pastikan tidak ada kehamilan.
d. Pastikan tidak ada infeksi pada pelvis dan serviks.
17. Jelaskan mengenai hasil pemeriksaan pada ibu, apakah bisa
dipasang AKDR atau tidak.
18. Buka sarung tangan, letakkan pada baskom berisi cairan klorin 0,5
% dan cuci tangan.
19. Pasang alat pelindung diri (APD), seperti celemek dan masker.
20. Buka bungkusan luar AKDR, letakkan tabung dan inserter ke
dalam bak steril dengan tetap mempertahankan sterilitas alkon.
21. Pasang sarung tangan dengan steril.
22. Siapkan AKDR dengan memasang AKDR pada posisi yang benar
dalam tabung inserter.
23. Pasang spekulum yang baru (steril).
24. Usap serviks dengan tampon (depper) yang telah diberikan larutan
antiseptik 2 – 3 kali dengan menggunakan tampon tang.
25. Bibir depan serviks dijepit dengan cuma serviks (tenakulum bersegi
satu) secara hati – hati. Penjepitan dilakukan kira – kira 2 cm dari
ostemumuterieksternum.
Panduan Praktik Laboratorium | 139