Page 166 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 166
162 Bagian Tiga: Hidup dalam Kristus
484. Dalam bahaya perang, siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan
penilaian terhadap kondisi ini?
2309 Tanggung jawab ini berada di pundak para pejabat pemerintah yang sah,
yang harus membuat penilaian bijaksana dan mempunyai hak untuk mewajibkan
warga negara untuk membela negara. Tetapi, orang yang mempunyai keberatan
suara hati merupakan kekecualian. Jika demikian, kewajiban membela negara
bisa diganti dengan bentuk pelayanan lain untuk kepentingan masyarakat.
485. Dalam kasus perang, apa yang dituntut oleh hukum moral?
2312-2314 Bahkan dalam keadaan perang, hukum moral tetap berlaku. Hukum moral
2328 ini menuntut perlakuan manusiawi terhadap orang-orang yang tidak berperang,
tentara-tentara yang terluka dan para tawanan perang. Tindakan-tindakan sadar dan
disengaja yang berlawanan dengan hukum bangsa-bangsa, dan perintah-perintah
yang diberikan untuk tindakan tersebut merupakan suatu kejahatan serius. Ketaatan
buta terhadap perintah itu tidak dapat dibenarkan secara moral. Tindakan-tindakan
perusakan massal harus dikutuk, demikian pula pemusnahan etnis minoritas.
Tindakan ini merupakan dosa yang sangat berat. Secara moral, orang wajib meno-
lak perintah-perintah yang menyuruh melakukan tindakan-tindakan tersebut.
486. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari perang?
2315-2317 Karena segala macam kejahatan, keburukan, dan ketidakadilan yang dise-
2327-2330 babkan oleh perang, kita harus melakukan segala yang mungkin untuk menghin-
darinya. Untuk tujuan ini, sangat pentinglah menghindari: akumulasi dan pen-
jualan senjata yang tidak diatur oleh otoritas yang sah, segala bentuk ketidakadil-
an ekonomi dan sosial, diskriminasi kelompok etnis dan agama, iri hati, saling
tidak percaya, kesombongan, dan keinginan untuk balas dendam. Segala sesuatu
yang dilakukan untuk mengatasi hal-hal ini dan keburukan moral lainnya bisa
menjadi sumbangan untuk menciptakan damai dan menghindari perang.