Page 134 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 134
dan bertemu dengan penduduk asli, pulau Papua ini dibandingkan dengan . Meskipun “manusia-kerdil” atau baru saja ditemukan. Karena itu bisalah
yaitu mereka yang kemudian disebut penduduk dari pulau-pulau lain di pygmie terdapat juga di wilayah lain, dipahami juga kalau golongan pygmie
orang Melanesia—sebuah kata wilayah Nusantara. Pengamatan awal tetapi di Papua mereka menghuni yang ditemukan di pedalaman pulau
yang berasal dari bahasa Yunani, ini tentu bisa dipahami juga karena lingkungan alam yang relatif sama, Papua ini adalah pula yang paling
Mela berarti ‘hitam’—maka cacatan bukankah realitas yang paling awal yaitu daerah pergunungan di tengah- menarik perhatian para pendatang
serba ringkas tentang penduduk kelihatan adalah kenyataan fisik? Maka tengah hutan tropis. Ketika mereka yang berasal dari benua Eropa.
asli Papua pun mulai dihasilkan. begitulah hal yang paling berkesan ditemukan maka para peneliti yang Bukankah perwujudan fisik adalah
Dalam perkembangan selanjutnya ialah ciri-ciri fisik yang bersifat kualitatif, advonturir itu mendapatkan bahwa hal yang paling awal yang menarik
—ketika para pendatang Eropa telah seperti warna rambut, jenis rambut, dan peralatan yang dipunyai oleh manusia perhatian? Sedangkan hal kedua yang
semakin banyak berdatangan dan warna kulit. Di samping itu juga ciri-ciri pygmie Papua ini mirip dengan segera menarik perhatian ialah alat
mencacat pengalaman yang mereka yang bersifat pengukuran, seperti besar peralatan yang berasal dari zaman komunikasi yang dipakai penduduk asli
alami—bisalah diperkirakan bahwa dan tinggi badan serta ciri-ciri biologik Neolitik. Meskipun manusia pygmie itu. Barulah kemudian para pengamat
pengetahuan tentang penduduk asli lainnya, seperti wajah. Karena itu tampak-tampaknya telah pernah juga mulai mengetahui bahwa kelompok-
dari pulau nomor dua terbesar di dunia janganlah heran kalau kesan pertama berhubungan dengan suku-suku lain kelompok penduduk asli yang mereka
ini telah pula semakin bertambah dan yang langsung terpatri dalam kamus dari penduduk asli pulau Papua ini temukan itu memakai bahasa yang
semakin mendalam juga. tetapi mereka tetap mempertahankan berbeda-beda. Kemudian ternyata
keilmuan dari para peninjau asing ialah
kebhinekaan fisik dari penduduk pulau apa yang telah mereka warisi dan pulalah bahwa perbedaan bahasa tidak
Seandainya perbandingan penduduk miliki. Mungkin manusia pygmie ini hanya terdapat dalam perbendaharaan
pulau Papua dengan penduduk dari Papua. Salah satu pemandangan yang adalah penduduk asli atau boleh jadi kata-kata tetapi juga dalam struktur
pulau-pulau besar lainnya di wilayah tidak terlupakan ialah ditemukannya juga mereka adalah keturunan dari bahasa.
kepulauan Nusantara ini dilakukan “manusia kerdil” (pygmie atau negrito), para pendatang yang paling awal
maka di samping warna kulit—orang seperti suku-suku bangsa yang berdiam menjadi penghuni pulau Papua. Tetapi Dalam perkembangan pengetahuan
Papua umumnya berkulit hitam—dan di Sungai Kongo (Afrika Tengah), penelitian lanjutan menunjukkan bahwa tentang berbagai aspek tentang
tingkat dan corak peradaban dari kepulauan Andaman (di sebelah Utara ciri-ciri fisik dari manusia pygmie ini kebahasaan—mulai dari struktur
penduduk pulau-pulau besar lain Pulau Sumatra) dan Pegunungan rupanya telah “mendapat pengaruh” bahasa sampai jumlah dan corak
dilakukan maka beberapa hal yang Cordilla Central (Pulau Luzon, Filipina). dari pendatang Asia Timur di zaman bunyi dari perbendaharan kata dalam
menonjol pun segera pula kelihatan. “Manusia kerdil” Papua ini mendiami purba atau mungkin juga dari orang- bahasa-bahasa di Papua—maka
Fakta sosial yang paling awal wilayah di kaki Pegunungan Jayawijaya. orang Asia yang datang pada zaman bisa pulalah dipahami kalau dalam
ditemukan ialah terdapatnya kesatuan- Mereka pertama kali ditemukan pada yang lebih muda”. perjalanan waktu jumlah bahasa lokal
kesatuan ethnis yang teramat kecil di tahun 1909-1910, oleh sebuah ekspedisi yang ditemukan bertambah banyak
pulau Papua ini. Tetapi yang paling ilmiah Belanda. Tinggi rata-rata dari Perwujudan fisik adalah hal yang paling juga. Pada tahun 1963 diperkirakan
menonjol ialah perbedaan kualitatif “manusia kerdil” ini di pulau Papua ini awal kelihatan dan menjadi perhatian jumlah bahasa asli di Papua sekitar
yang bersifat fisik jika mereka dari ialah 1.40 m sampai 1.50 m ketika penduduk dari wilayah asing 200. Kesemua bahasa ini tersebar di
11
11 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 1199
1188