Page 137 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 137

segala pelosok pulau Papua—mulai   di Mimika dan di daerah Selatan   banyak bahasa didapatkan. Antara lain   yaitu bahasa Tandia, hanya digunakan
 dari wilayah pantai sampai ke daerah   Jayapura; (7) bahasa-bahasa yang   bahasa Biksi, bahasa Dani Ngani (a/   oleh dua orang pembicara, sedangkan
 pergunungan. Bisalah juga dipahami   tersebar di daerah Pegunungan   lembah bawah, b/ lembah tengah, c/   bahasa Mapia malah diketahui oleh
 kalau dalam perjalanan waktu dan   Jayawijaya; dan (8) bahasa-bahasa   lembah Barat), bahasa Dani Barat, dan   satu orang saja—setidaknya begitulah
 semakin menaiknya perkembangan   Melayu setempat—bahasa yang lahir   sebagainya. Sedangkan bahasa Asmat   keadaannya ketika perekaman
 pengetahuan tentang Papua jumlah   dalam hubungan sosial-kultural dengan   di wilayah Merauke malah bisa dibeda-  bahasa lokal ini sedang diadakan.
 bahasa yang dikenal semakin   para pendatang baru. Tentu bisa   bedakan antara bahasa Asmat Pantai   Maka bisalah ditebak bahwa kedua
 meningkat juga. Sekarang diperkirakan   dipahami juga kalau pembagian bahasa   Kasuan, bahasa Asmat Tengah, bahasa   bahasa itu kini hanya mungkin tinggal
 jumlah bahasa yang masih terpakai   berdasarkan kedaerahan—umpamanya   Asmat Utara, bahasa Asmat Yaosakor.   dalam cacatan sejarah saja—itupun
 berjumlah sebanyak 234 tetapi ada   kabupaten, bahkan kecamatan—bisa   Bahasa Kanum, di wilayah Enkelembu   karena kebetulan kehadiran kedua
 juga yang mencatat angka sekitar 250-  juga dilakukan. Tetapi bagaimanapun   (Merauke) terdiri atas bahasa-bahasa   bahasa ini sempat tercatat. Karena itu
 an atau bahkan lebih. Kecilnya jumlah   juga kesemuanya menyatakan betapa   Kanum Badi, bahasa Kanum Smarky,   janganlah heran kalau sekarang bukan
 penduduk masing—masing kelompok   kompleksnya peta kebahasaan di   dan bahasa Kanum Sota. Begitulah   saja bahasa Indonesia semakin luas
 etnis dan tersebarnya wilayah hunian   wilayah pulau yang paling Timur dari   setiap wilayah geografis ternyata   terpakai sebagai bahasa pengantar
 mereka adakah salah satu faktor yang   kepulauan Indonesia ini.   mempunyai dua–tiga—atau bahkan   antarsuku bahkan juga proses ke
 menyebabkan terjadinya perbedaan   lebih—bahasa lokal yang berbeda-  arah kepunahan bahasa—bahasa
 penghitungan ini. Tetapi ketika wilayah   Kalau nama-nama bahasa yang   beda. Karena itu bisalah dikatakan   kecil telah semakin merupakan fakta
 atau daerah penyebaran kebahasaan   disebut maka salah satu hal yang perlu   bahwa masalah komunikasi antarsuku   yang semakin terancam. Kalau fakta
 ingin diketahui–sebagaimana   diingat ialah kemungkinan terjadinya   bangsa adalah salah satu problem   ini telah dkemukakan, bukankah
 diungkapkan oleh beberapa ahli   perbedaan dalam penamaan sebuah   sosial-kultural yang mendasar di tanah   sudah waktunya pula perekaman
 bahasa—maka ternyatalah bahwa   bahasa—nama bahasa yang dikatakan   Papua.   dari bahasa-bahasa yang terancam
 bahasa-bahasa Papua itu berada   oleh pemakainya bisa berbeda dengan   kepunahan itu? Kepunahan bahasa
 di 8 (delapan) wilayah. Kedelapan   nama bahasa itu sebagaimana orang   Kalau saja situasi dari bahasa-bahasa   adalah kisah sejarah sejak zaman
 kelompok bahasa ini ialah (1) bahasa-  luar menamakannya. Hal ini bisa   yang relatif terpencil dibicarakan maka   purbakala, tetapi jika saja bahasa
 bahasa yang tersebar di Timur daerah   dimaklumi juga—di samping masalah   salah satu hal yang tidak terhindarkan   yang terancam kepunahan itu telah
 Jayapura; (2) bahasa-bahasa yang   yang disebabkan oleh ketiadaan   ialah fakta betapa terbatasnya jumlah   sempat terekam maka yang didapatkan
 tersebar di bagian Barat Jayapura; (3)   hubungan yang dirangkai oleh   pemakai bahasa yang kebetulan telah   adalah “kekayaan kultural yang tidak
 bahasa-bahasa di sepanjang pantai   kebudayaan tulis—ialah kurangnya   terpilih ini. Karena ternyatalah bahwa   tergantikan”.Bahasa yang dipakai
 Teluk Cenderawasih; (4) bahasa-  hubungan antarsuku bangsa itu.   tidak jarang jumlah pemakai dari satu   sehari-hari tentu saja ada hubungannya
 bahasa di daerah Kepala Burung dan   Keterpencilan jarak dan hubungan   bahasa hanya sekitar 50 orang saja   dengan kesatuan sosial tradisional—
 di wilayah Kepulauan Raja Ampat;   sosial menyebabkan saling keasingan   atau malah mungkin juga kurang.   setidaknya begitulah halnya dalam
 (5) bahasa-bahasa di Semenanjung   telah terjadi begitu saja. Di wilayah   Bahkan dalam sebuah penelitian   masyarakat yang hidup relatif masih
 Fakfak; (6) bahasa-bahasa tersebar   Jayawijaya saja, umpamanya sekian   ditemukan betapa sebuah bahasa,   terpencil. Jika demikian halnya



                                                                                        1
 1  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  12121
 12020
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142