Page 142 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 142

yang dianut oleh suku-suku bangsa di    Sepintas lalu keragaman etnis Papua                        Bahkan sebuah kebudayaan baru—          dinamika kebudayaan dari salah satu
                      Papua. Generalisasi ini tidak pula lebih   seperti gambaran dari keragaman                         bukan milik siapa-siapa, tetapi         pulau terbesar dunia yang kebetulan
                      daripada pengelompokan hal-hal yang     bhinneka—dari kesatuan-kesatuan                            dirasakan sebagai milik bersama—        adalah pula termuda dalam dinamika
                      dianggap saling berdekatan dalam        etnis di kepulauan Nusantara secara                        semakin menampilkan dirinya.            arus sejarah kebudayaan bangsa-
                      suatu sistem. Suku-suku bangsa di       keseluruhan. Hanya saja kebhinnekaan                                                               bangsa yang sadar akan makna
                      pulau Papua ini bukan saja mempunyai    Nusantara didukung oleh dua hal yang                       Karena itu bisalah pula dikatakan bahwa   terdalam dari semboyan bhinneka
                      bahasa yang berbeda-beda tetapi juga    penting—keragaman sejarah dari                             semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang      tunggal ika.
                      sistem kemasyarakatan yang tidak pula   kesatuan-kesatuan etnis yang sejak                         semula hanyalah renungan filosofis
                      sama. Bahkan dalam perkembangan         masa awal pertumbuhan peradaban                            dari Mpu Tantular di masa kejayaan      Prof. Dr. Taufik Abdullah
                      zaman—sejak unsur-unsur luar—           telah didukung oleh hasrat saling                          Majapahit tetapi dalam arus gejolak
                      lewat pengaruh kebudayaan,              mengenal dan keragaman bahasa                              sejarah telah semakin menampilkan
                      karena penetrasi dari administrasi      yang akhirnya memupuk tumbuh dan                           diri sebagai realitas dari dinamika
                      pemerintahan yang diperkenalkan         berkembangnya bahasa baru yang jadi                        peradaban bangsa. Maka siapakah
                      oleh sistem kekuasaan dari wilayah      milik bersama.                                             yang tidak terpukau akan keindahan
                      lain telah memasuki kebudayaan                                                                     dan kesemarakan pembukaan Asian
                      suku-suku yang mula-mula terasing itu   Begitulah bisa dikatakan bahwa                             Games (Agustus, 2018) di Jakarta?
                      maka keragaman dalam corak interaksi    seketika dinamika kesejarahan dari                         Siapakah yang tidak kagum melihat
                      budaya pun semakin terjadi juga.        kepulauan Indonesia ini sejak zaman                        betapa keindahan dari keragaman
                      Karena itu mestikah diherankan kalau    purbakala sampai masa kini telah                           corak kesenian yang terwujud
                      dalam perkembangan kebudayaan           dikaji—meskipun hanya selintas kilas                       dalam kesatuan rasa hayat kultural
                      selanjutnya, ketika keragaman           saja—maka kesan pertama yang tidak                         kebangsaan? Keragaman pakaian dan
                      pengalaman sejarah telah pula dialami,   terelakkan ialah betapa semuanya                          tarian yang serba tradisional tetapi
                      perbedaan dalam irama sejarah dari      bermula dari kemajemukan kultural                          diselang-seling oleh nyanyian yang
                      suku-suku bangsa itu tidak selamanya    dan rasa keasingan.Tetapi dalam                            melantunkan suasana ke-Indonesia-
                      bisa terhindarkan. Ketika pengaruh dari   perjalanan sejarah tampak pula betapa                    an yang membayangkan betapa suatu
                      kebudayaan luar telah ikut menentukan   rasa keasingan itu semakin mengendor,                      bangsa yang modern sadar akan makna
                      alur sejarah maka bisalah dipahami      sedangkan kemajemukan kultural                             keharmonisan dari keragaman budaya
                      pula kalau sikap politik—jangankan      semakin diwarnai oleh rasa saling                          bangsa yang diwarisi.
                      tingkat rasa—hayat kebangsaan akan      mengerti dan saling memahami. Karena
                      mengalami perubahan pula                itu bisalah dipahami juga bahwa                            Begitulah lembaran-lembaran
                                                              meskipun perbedaan kultural berlanjut                      selanjutnya dari buku ini akan
                      Selintas Kilas Refleksi                 tetapi proses saling penetrasi pengaruh                    membawa pembaca pada pengenalan
                      Historis                                budaya masing-masing terjadi juga.                         yang lebih mendalam atas struktur dan



                   1
                                                                                                                                                                                                     1
                   12626  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                   PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  12727
                                                                                                                                                                          P
                          P
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147