Page 135 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 135

dan bertemu dengan penduduk asli,   pulau Papua ini dibandingkan dengan   . Meskipun “manusia-kerdil” atau   baru saja ditemukan. Karena itu bisalah
 yaitu mereka yang kemudian disebut   penduduk dari pulau-pulau lain di   pygmie terdapat juga di wilayah lain,   dipahami juga kalau golongan pygmie
 orang Melanesia—sebuah kata   wilayah Nusantara. Pengamatan awal   tetapi di Papua mereka menghuni   yang ditemukan di pedalaman pulau
 yang berasal dari bahasa Yunani,   ini tentu bisa dipahami juga karena   lingkungan alam yang relatif sama,   Papua ini adalah pula yang paling
 Mela berarti ‘hitam’—maka cacatan   bukankah realitas yang paling awal   yaitu daerah pergunungan di tengah-  menarik perhatian para pendatang
 serba ringkas tentang penduduk   kelihatan adalah kenyataan fisik? Maka   tengah hutan tropis. Ketika mereka   yang berasal dari benua Eropa.
 asli Papua pun mulai dihasilkan.   begitulah hal yang paling berkesan   ditemukan maka para peneliti yang   Bukankah perwujudan fisik adalah
 Dalam perkembangan selanjutnya   ialah ciri-ciri fisik yang bersifat kualitatif,   advonturir itu mendapatkan bahwa   hal yang paling awal yang menarik
 —ketika para pendatang Eropa telah   seperti warna rambut, jenis rambut, dan   peralatan yang dipunyai oleh manusia   perhatian? Sedangkan hal kedua yang
 semakin banyak berdatangan dan   warna kulit. Di samping itu juga ciri-ciri   pygmie Papua ini mirip dengan   segera menarik perhatian ialah alat
 mencacat pengalaman yang mereka   yang bersifat pengukuran, seperti besar   peralatan yang berasal dari zaman   komunikasi yang dipakai penduduk asli
 alami—bisalah diperkirakan bahwa   dan tinggi badan serta ciri-ciri biologik   Neolitik. Meskipun manusia pygmie   itu. Barulah kemudian para pengamat
 pengetahuan tentang penduduk asli   lainnya, seperti wajah. Karena itu   tampak-tampaknya telah pernah juga   mulai mengetahui bahwa kelompok-
 dari pulau nomor dua terbesar di dunia   janganlah heran kalau kesan pertama   berhubungan dengan suku-suku lain   kelompok penduduk asli yang mereka
 ini telah pula semakin bertambah dan   yang langsung terpatri dalam kamus   dari penduduk asli pulau Papua ini   temukan itu memakai bahasa yang
 semakin mendalam juga.  tetapi mereka tetap mempertahankan   berbeda-beda. Kemudian ternyata
 keilmuan dari para peninjau asing ialah
 kebhinekaan fisik dari penduduk pulau   apa yang telah mereka warisi dan   pulalah bahwa perbedaan bahasa tidak
 Seandainya perbandingan penduduk   miliki. Mungkin manusia pygmie ini   hanya terdapat dalam perbendaharaan
 pulau Papua dengan penduduk dari   Papua. Salah satu pemandangan yang   adalah penduduk asli atau boleh jadi   kata-kata tetapi juga dalam struktur
 pulau-pulau besar lainnya di wilayah   tidak terlupakan ialah ditemukannya   juga mereka adalah keturunan dari   bahasa.
 kepulauan Nusantara ini dilakukan   “manusia kerdil” (pygmie atau negrito),   para pendatang yang paling awal
 maka di samping warna kulit—orang   seperti suku-suku bangsa yang berdiam   menjadi penghuni pulau Papua. Tetapi   Dalam perkembangan pengetahuan
 Papua umumnya berkulit hitam—dan   di Sungai Kongo (Afrika Tengah),   penelitian lanjutan menunjukkan bahwa   tentang berbagai aspek tentang
 tingkat dan corak peradaban dari   kepulauan Andaman (di sebelah Utara   ciri-ciri fisik dari manusia pygmie ini   kebahasaan—mulai dari struktur
 penduduk pulau-pulau besar lain   Pulau Sumatra) dan Pegunungan   rupanya telah “mendapat pengaruh”   bahasa sampai jumlah dan corak
 dilakukan maka beberapa hal yang   Cordilla Central (Pulau Luzon, Filipina).   dari pendatang Asia Timur di zaman   bunyi dari perbendaharan kata dalam
 menonjol pun segera pula kelihatan.   “Manusia kerdil” Papua ini mendiami   purba atau mungkin juga dari orang-  bahasa-bahasa di Papua—maka
 Fakta sosial yang paling awal   wilayah di kaki Pegunungan Jayawijaya.   orang Asia yang datang pada zaman   bisa pulalah dipahami kalau dalam
 ditemukan ialah terdapatnya kesatuan-  Mereka pertama kali ditemukan pada   yang lebih muda”.  perjalanan waktu jumlah bahasa lokal
 kesatuan ethnis yang teramat kecil di   tahun 1909-1910, oleh sebuah ekspedisi   yang ditemukan bertambah banyak
 pulau Papua ini. Tetapi yang paling   ilmiah Belanda. Tinggi rata-rata dari   Perwujudan fisik adalah hal yang paling   juga. Pada tahun 1963 diperkirakan
 menonjol ialah perbedaan kualitatif   “manusia kerdil” ini di pulau Papua ini   awal kelihatan dan menjadi perhatian   jumlah bahasa asli di Papua sekitar
 yang bersifat fisik jika mereka dari   ialah 1.40 m sampai 1.50 m  ketika penduduk dari wilayah asing   200. Kesemua bahasa ini tersebar di



                                                                                        11
 11  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  1199
 1188
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140