Page 370 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 370

sebagaimana cara untuk melaksanakan     TNI U. Rukman sebagai panglimanya.                         28 Juli 1965 yang dipimpin oleh Mayor   Kritik terhadap Pepera tidak begitu
                      demokrasi, yang mana setiap orang       Kodam ini mempersiapkan penyerahan                         Tituler Lodewijk Mandacan bersama       banyak mempengaruhi hasil dari Pepera
                      atau individu mempunyai hak suara,      kekuasaan dari pemerintahan UNTEA                          Barent Mandacan dan Irogi Maedogda.     di kemudian hari oleh karena keputusan
                      Pepera dilaksanakan dengan sistem       dan juga upaya antisipasi terhadap                         Ketiganya bergabung dengan pasukan      PBB yang cepat untuk mencatatkan
                      perwakilan dalam suatu musyawarah.      ganggungan keamanan lanjutan.                              pergerakan di pegunungan. Setelah       hasilnya dalam Resolusi No. 2504
                      Melalui 1.026 orang tokoh/kepala        Antara lain antisipasi terhadap                            melakukan gerakan selama kira-kira      Tanggal 19 November 1969 (Dokumen
                      adat yang hadir sebagai perwakilan,     kemungkinan Belanda melakukan                              empat tahun, akhirnya Mandacan          Annex I A/7723, Paragraf 70) di Sidang
                      suara rakyat Papua disalurkan dan       manuver politik, khususnya dalam                           bersama sejumlah besar pasukannya       Umum PBB (Number 2013:171). Dalam
                      juga untuk memilih bergabung dengan     menyokong—secara langsung                                  mau menyerah dan kembali ke             bagian dari resolusi tersebut, dituliskan
                      NKRI (Widjojo 2009:61). Bagi kalangan   atau tidak langsung—terbentuknya                           “pangkuan” tanah air Republik           bahwa Pepera telah dilaksanakan di
                      yang menolak hasil Pepera 1969,         gerakan-gerakan separatis yang                             Indonesia. (Api Perjuangan, 1986:301-2).  Papua dengan menggunakan praktik
                      karena tidak dijalankan dengan sesuai   merongrong kedaulatan Indonesia.                                                                   yang lazim dilakukan di Indonesia,
                      ketentuan internasional, Indonesia      Antisipasi dilakukan pada 1 Juli                           Belakangan, sebuah laporan kemudian     kendati pun protes dan demonstrasi
                      memberikan argumentasi dengan           1964, dengan memantapkan Kodam                             masuk dari Duta Besar Amerika Serikat   terhadap hasil Pepera yang melanggar
                      merujuk bahwa cara yang pantas          XVII yang telah terbentuk menjadi                          untuk Indonesia, Marshall Green,        demokrasi dan HAM terus berjalan.
                      adalah dengan jalan musyawarah,         Kodam Cenderawasih, di bawah                               yang menyatakan bahwa hasil Pepera      Begitu juga halnya dengan OPM yang
                      sebagaimana terungkap dalam             pimpinan Brigadir Jenderal TNI R.                          akan mengarah pada kekalahan bagi       tidak berkurang intensitas pergerakan
                      pasal Persetujuan New York. Dalam       Kartidjo. Bukanlah suatu kebetulan,                                                                dan aktivitas organisasinya.
                      kenyataannya, hasil Pepera 1969 telah   hanya berselang beberapa waktu,                            Indonesia, jika asas yang berlaku
                      diratifikasi oleh PBB. Artinya, tidak ada   terjadi demonstrasi anti Pemerintah                    adalah asas “satu orang satu suara”.    Terkait pengesahan status penyatuan
                      yang dapat membatalkan keputusan        Indonesia di beberapa tempat antara                        Maka, diperkenalkanlah suatu cara       Papua ke dalam NKRI dan hasil Pepera,
                      yang telah dikeluarkan PBB itu, kecuali   lain Manokwari, Sorong, Ajamaru,                         pemungutan suara yang dapat             terdapat sedikit catatan tambahan yang
                      dengan cara mencabutnya.                Teminabuan, Bintuni, Fakfak Kaimana,                       “menjamin” kemenangan Indonesia,        perlu diketahui, bahwa status tersebut
                                                              dan Konono. Disusul pada 16                                yaitu berdasarkan “musyawarah           tidak disahkan melalui Tap-MPRS di
                      Di dalam masa pemerintahan              Desember 1964, terjadi pencurian                           untuk mufakat”. Hal tersebut disetujui   masing-masing periode terjadinya,
                      sementara yang dibentuk oleh PBB        senjata di Manokwari, yang diduga                          pada tanggal 24 Maret 1969, lalu        namun hanya diterima dalam sidang
                      melalui UNTEA, Indonesia telah          oknum pencurinya berasal dari                              dilanjutkan dengan pembentukan          DPR-GR. Diterimanya hasil oleh
                      mengambil langkah-langkah untuk         gerakan separatis. Selanjutnya, terjadi                    Dewan Musyawarah Pepera sebanyak        Belanda kemudian memunculkan
                      mengatasi ancaman yang dapat            pemberontakan yang digerakkan                              1,026 orang yang mewakili 809.327       ketidakpuasan oleh karena adanya
                      muncul dari aspek keamanan. Maka,       Organisasi Papua Merdeka (OPM)                             total masyarakat Papua. Hasil dari      paksaan dari Amerika Serikat pada
                      dibentuklah Komando Daerah Militer      meletus pada 26 Juli 1965 di Kebar.                        musyawarah tersebut dipastikan          saat itu, walaupun mereka menyadari
                      (Kodam) XVII/Irian Barat pada 17        Dua hari kemudian, disusul pergerakan                      memutuskan untuk bergabung dengan       adanya kesalahan dalam pelaksanaan
                      Agustus 1962, dengan Brigadir Jenderal   oleh Suku Arfak di Manokwari, pada                        Indonesia.                              penentuan nasib sendiri. Pembahasan



                   35454
                   3      P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 355APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 355
                                                                                                                                                                          P
   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375