Page 371 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 371

sebagaimana cara untuk melaksanakan   TNI U. Rukman sebagai panglimanya.   28 Juli 1965 yang dipimpin oleh Mayor   Kritik terhadap Pepera tidak begitu
 demokrasi, yang mana setiap orang   Kodam ini mempersiapkan penyerahan   Tituler Lodewijk Mandacan bersama   banyak mempengaruhi hasil dari Pepera
 atau individu mempunyai hak suara,   kekuasaan dari pemerintahan UNTEA   Barent Mandacan dan Irogi Maedogda.   di kemudian hari oleh karena keputusan
 Pepera dilaksanakan dengan sistem   dan juga upaya antisipasi terhadap   Ketiganya bergabung dengan pasukan   PBB yang cepat untuk mencatatkan
 perwakilan dalam suatu musyawarah.   ganggungan keamanan lanjutan.   pergerakan di pegunungan. Setelah   hasilnya dalam Resolusi No. 2504
 Melalui 1.026 orang tokoh/kepala   Antara lain antisipasi terhadap   melakukan gerakan selama kira-kira   Tanggal 19 November 1969 (Dokumen
 adat yang hadir sebagai perwakilan,   kemungkinan Belanda melakukan   empat tahun, akhirnya Mandacan   Annex I A/7723, Paragraf 70) di Sidang
 suara rakyat Papua disalurkan dan   manuver politik, khususnya dalam   bersama sejumlah besar pasukannya   Umum PBB (Number 2013:171). Dalam
 juga untuk memilih bergabung dengan   menyokong—secara langsung   mau menyerah dan kembali ke   bagian dari resolusi tersebut, dituliskan
 NKRI (Widjojo 2009:61). Bagi kalangan   atau tidak langsung—terbentuknya   “pangkuan” tanah air Republik   bahwa Pepera telah dilaksanakan di
 yang menolak hasil Pepera 1969,   gerakan-gerakan separatis yang   Indonesia. (Api Perjuangan, 1986:301-2).  Papua dengan menggunakan praktik
 karena tidak dijalankan dengan sesuai   merongrong kedaulatan Indonesia.   yang lazim dilakukan di Indonesia,
 ketentuan internasional, Indonesia   Antisipasi dilakukan pada 1 Juli   Belakangan, sebuah laporan kemudian   kendati pun protes dan demonstrasi
 memberikan argumentasi dengan   1964, dengan memantapkan Kodam   masuk dari Duta Besar Amerika Serikat   terhadap hasil Pepera yang melanggar
 merujuk bahwa cara yang pantas   XVII yang telah terbentuk menjadi   untuk Indonesia, Marshall Green,   demokrasi dan HAM terus berjalan.
 adalah dengan jalan musyawarah,   Kodam Cenderawasih, di bawah   yang menyatakan bahwa hasil Pepera   Begitu juga halnya dengan OPM yang
 sebagaimana terungkap dalam   pimpinan Brigadir Jenderal TNI R.   akan mengarah pada kekalahan bagi   tidak berkurang intensitas pergerakan
 pasal Persetujuan New York. Dalam   Kartidjo. Bukanlah suatu kebetulan,   dan aktivitas organisasinya.
 kenyataannya, hasil Pepera 1969 telah   hanya berselang beberapa waktu,   Indonesia, jika asas yang berlaku
 diratifikasi oleh PBB. Artinya, tidak ada   terjadi demonstrasi anti Pemerintah   adalah asas “satu orang satu suara”.   Terkait pengesahan status penyatuan
 yang dapat membatalkan keputusan   Indonesia di beberapa tempat antara   Maka, diperkenalkanlah suatu cara   Papua ke dalam NKRI dan hasil Pepera,
 yang telah dikeluarkan PBB itu, kecuali   lain Manokwari, Sorong, Ajamaru,   pemungutan suara yang dapat   terdapat sedikit catatan tambahan yang
 dengan cara mencabutnya.  Teminabuan, Bintuni, Fakfak Kaimana,   “menjamin” kemenangan Indonesia,   perlu diketahui, bahwa status tersebut
 dan Konono. Disusul pada 16   yaitu berdasarkan “musyawarah   tidak disahkan melalui Tap-MPRS di
 Di dalam masa pemerintahan   Desember 1964, terjadi pencurian   untuk mufakat”. Hal tersebut disetujui   masing-masing periode terjadinya,
 sementara yang dibentuk oleh PBB   senjata di Manokwari, yang diduga   pada tanggal 24 Maret 1969, lalu   namun hanya diterima dalam sidang
 melalui UNTEA, Indonesia telah   oknum pencurinya berasal dari   dilanjutkan dengan pembentukan   DPR-GR. Diterimanya hasil oleh
 mengambil langkah-langkah untuk   gerakan separatis. Selanjutnya, terjadi   Dewan Musyawarah Pepera sebanyak   Belanda kemudian memunculkan
 mengatasi ancaman yang dapat   pemberontakan yang digerakkan   1,026 orang yang mewakili 809.327   ketidakpuasan oleh karena adanya
 muncul dari aspek keamanan. Maka,   Organisasi Papua Merdeka (OPM)   total masyarakat Papua. Hasil dari   paksaan dari Amerika Serikat pada
 dibentuklah Komando Daerah Militer   meletus pada 26 Juli 1965 di Kebar.   musyawarah tersebut dipastikan   saat itu, walaupun mereka menyadari
 (Kodam) XVII/Irian Barat pada 17   Dua hari kemudian, disusul pergerakan   memutuskan untuk bergabung dengan   adanya kesalahan dalam pelaksanaan
 Agustus 1962, dengan Brigadir Jenderal   oleh Suku Arfak di Manokwari, pada   Indonesia.  penentuan nasib sendiri. Pembahasan



 35454
 3  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 355APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 355
                                                             P
   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376