Page 66 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 66

Proporsi ini berbeda pada populasi lain,   adalah contoh menarik terjadinya                        daerah Semenanjung Kepala Burung.       Untuk mengetahui adanya jejak
                      sebagai contoh frekuensi haplogrup      pembauran genetika yang terjadi secara                     Di samping bahasa Papua, ditemukan      percampuran moyang Austronesia,
                      kromosom Y Melanesia ditemukan          kompleks dan berlangsung selama                            juga digunakannya bahasa Austronesia.   Wilder dkk., (2011) melakukan analisis
                      sebesar 45.2% pada penutur Austronesia   ribuan tahun.                                             Sebanyak 9 bahasa digunakan di          genotipe menggunakan Ancestry
                      di Lembata, 100% di Alor, 84.4% di                                                                 daerah Halmahera, Makian Timur          Informative Markers (AIM, yaitu suatu
                      Adonara. Sedangkan frekuensi haplogrup   Maluku Utara, Jejak Jalan                                 dan Gebe. Kedua penutur bahasa          marka moyang yang disusun dari 27
                      mtDNA sebesar 0% pada penutur non-      Migrasi ke Arah Timur?                                     yang berbeda ini hidup berdampingan     SNP, 11 pada autosom dan 16 pada
                      Austronesia di Timor Leste dan 70% pada                                                            sehingga menjadikan Maluku Utara        kromosom X). Tujuannya adalah untuk
                      penutur Austronesia di Pantar.          Selain NTT, jejak pembauran juga                           sebagai zona kontak yang menarik        memperkirakan jumlah campuran Asia
                                                              terlihat di kawasan Melanesia lainnya,                     untuk dipelajari (Lewis dkk., 2015)     pada populasi terdahulu dan untuk
                      Adanya haplogrup Asia dan Melanesia     yaitu Kepulauan Maluku Utara.                                                                      memeriksa apakah kelompok yang
                      pada kromosom Y dan mtDNA pada          Kawasan ini merupakan daerah                               Ada dua model yang diajukan untuk       berbeda bahasanya juga berbeda
                      populasi NTT tergambarkan dalam         penting rute perjalanan manusia                            daerah ini yaitu Model Penggantian      latar belakang genetiknya. Dengan
                      suatu analisis kekerabatan dan          sepanjang Indo-Pasifik. Bukti arkeologis                   (Replacement model) atau Model          sengaja dipilih 11 etnik yang terbagi
                      pengelompokan antara populasi. Untuk    menegaskan bahwa daerah ini telah                          Adopsi (Adoption model). Model          atas penutur Papua (Galela, Jailolo,
                      kromosom Y, populasi NTT berkelompok    dihuni oleh manusia sejak 32.500 tahun                     pertama mengasumsikan adanya            Makian, Ternate, Tidore, dan Tobelo)
                      dengan populasi Kepulauan Melanesia,    yang lalu yang mungkin merupakan                           proses di mana penutur Austronesia      serta penutur Austronesia (Kayoa,
                      walaupun demikian populasi Pantar       bukti migrasi gelombang pertama                            menggantikan penutur Papua. Sekali      Maba, Patani, Sanan, dan Sawai) pada
                      berkelompok dengan Asia Tenggara        Out of Africa (O’Connor dkk., 2002).                       pun terjadi kawin campur, model ini     340 individu yang diperiksa. Hasilnya
                      karena tinggginya haplogrup Asia        Sedangkan kedatangan penutur                               memberikan usulan bahwa populasi        memperlihatkan gambaran kontribusi
                      yang mereka miliki. Inti dari temuan ini   Austronesia di daerah ini dibuktikan                    yang mewakili kedua kelompok ini        kedua latar belakang genetik yang
                      adalah bahwa sejarah migrasi NTT tidak   dengan ditemukannya tinggalan                             tetap memiliki latar belakang genetik   cukup kuat di Maluku Utara, fraksi
                      sesederhana yang dikira orang karena    keramik yang berumur 3.500 tahun                           yang berbeda. Sebaliknya, Model         percampuran Asia ditemukan sebesar
                      ditemukannya beberapa komponen          yang lalu. Beberapa bahasa dan                             Adopsi mengasumsikan populasi Papua     67%. Fraksi ini terlihat lebih tinggi pada
                      yang menggambarkan kontribusi           aspek budaya penyebaran Austronesia                        akan mengadopsi bahasa Austronesia      kromosom X, memberikan indikasi
                      penutur bahasa Austronesia dari         agaknya berasal dari kepulauan                             melalui kontak budaya, tapi tidak       adanya bias perempuan selama proses
                      Asia Timur dan juga non-Austronesia     ini, Maluku Utara mempertahankan                           melalui perkawinan. Dengan model        percampuran berlangsung. Dalam
                      dari penutur bahasa Papua. Bahkan       bahasa yang mencirikan hunian                              seperti ini tidak akan terjadi perubahan   konteks regional, hasil ini menyerupai
                      sebenarnya juga ditemukan komponen      zaman pleistosen dengan migrasi                            komposisi genetik yang cukup berarti    berbagai populasi yang telah diteliti
                      yang memberikan jejak migrasi purba     berikutnya. Secara geografis bahasa                        pada populasi yang telah berdiam di     sebelumnya, seperti Sumba, Flores, dan
                      seperti yang dimiliki juga oleh Aborijin   yang paling banyak tersebar, sebanyak                   Maluku Utara sebelumnya yang berarti    Alor. Analisis marka genetik lainnya
                      Australia. Jadi secara genetik, NTT     18 bahasa, merupakan bahasa Papua                          tidak akan ditemukan jejak campuran     mengusulkan juga adanya suatu
                      merupakan suatu “melting pot”. NTT      dari kelompok bahasa Papua Barat                           dengan Austronesia.                     genetic breakpoint di NTT, seperti telah



                                                                                                                                                                                                      51
                   50     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  51
                   50
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71