Page 67 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 67
Proporsi ini berbeda pada populasi lain, adalah contoh menarik terjadinya daerah Semenanjung Kepala Burung. Untuk mengetahui adanya jejak
sebagai contoh frekuensi haplogrup pembauran genetika yang terjadi secara Di samping bahasa Papua, ditemukan percampuran moyang Austronesia,
kromosom Y Melanesia ditemukan kompleks dan berlangsung selama juga digunakannya bahasa Austronesia. Wilder dkk., (2011) melakukan analisis
sebesar 45.2% pada penutur Austronesia ribuan tahun. Sebanyak 9 bahasa digunakan di genotipe menggunakan Ancestry
di Lembata, 100% di Alor, 84.4% di daerah Halmahera, Makian Timur Informative Markers (AIM, yaitu suatu
Adonara. Sedangkan frekuensi haplogrup Maluku Utara, Jejak Jalan dan Gebe. Kedua penutur bahasa marka moyang yang disusun dari 27
mtDNA sebesar 0% pada penutur non- Migrasi ke Arah Timur? yang berbeda ini hidup berdampingan SNP, 11 pada autosom dan 16 pada
Austronesia di Timor Leste dan 70% pada sehingga menjadikan Maluku Utara kromosom X). Tujuannya adalah untuk
penutur Austronesia di Pantar. Selain NTT, jejak pembauran juga sebagai zona kontak yang menarik memperkirakan jumlah campuran Asia
terlihat di kawasan Melanesia lainnya, untuk dipelajari (Lewis dkk., 2015) pada populasi terdahulu dan untuk
Adanya haplogrup Asia dan Melanesia yaitu Kepulauan Maluku Utara. memeriksa apakah kelompok yang
pada kromosom Y dan mtDNA pada Kawasan ini merupakan daerah Ada dua model yang diajukan untuk berbeda bahasanya juga berbeda
populasi NTT tergambarkan dalam penting rute perjalanan manusia daerah ini yaitu Model Penggantian latar belakang genetiknya. Dengan
suatu analisis kekerabatan dan sepanjang Indo-Pasifik. Bukti arkeologis (Replacement model) atau Model sengaja dipilih 11 etnik yang terbagi
pengelompokan antara populasi. Untuk menegaskan bahwa daerah ini telah Adopsi (Adoption model). Model atas penutur Papua (Galela, Jailolo,
kromosom Y, populasi NTT berkelompok dihuni oleh manusia sejak 32.500 tahun pertama mengasumsikan adanya Makian, Ternate, Tidore, dan Tobelo)
dengan populasi Kepulauan Melanesia, yang lalu yang mungkin merupakan proses di mana penutur Austronesia serta penutur Austronesia (Kayoa,
walaupun demikian populasi Pantar bukti migrasi gelombang pertama menggantikan penutur Papua. Sekali Maba, Patani, Sanan, dan Sawai) pada
berkelompok dengan Asia Tenggara Out of Africa (O’Connor dkk., 2002). pun terjadi kawin campur, model ini 340 individu yang diperiksa. Hasilnya
karena tinggginya haplogrup Asia Sedangkan kedatangan penutur memberikan usulan bahwa populasi memperlihatkan gambaran kontribusi
yang mereka miliki. Inti dari temuan ini Austronesia di daerah ini dibuktikan yang mewakili kedua kelompok ini kedua latar belakang genetik yang
adalah bahwa sejarah migrasi NTT tidak dengan ditemukannya tinggalan tetap memiliki latar belakang genetik cukup kuat di Maluku Utara, fraksi
sesederhana yang dikira orang karena keramik yang berumur 3.500 tahun yang berbeda. Sebaliknya, Model percampuran Asia ditemukan sebesar
ditemukannya beberapa komponen yang lalu. Beberapa bahasa dan Adopsi mengasumsikan populasi Papua 67%. Fraksi ini terlihat lebih tinggi pada
yang menggambarkan kontribusi aspek budaya penyebaran Austronesia akan mengadopsi bahasa Austronesia kromosom X, memberikan indikasi
penutur bahasa Austronesia dari agaknya berasal dari kepulauan melalui kontak budaya, tapi tidak adanya bias perempuan selama proses
Asia Timur dan juga non-Austronesia ini, Maluku Utara mempertahankan melalui perkawinan. Dengan model percampuran berlangsung. Dalam
dari penutur bahasa Papua. Bahkan bahasa yang mencirikan hunian seperti ini tidak akan terjadi perubahan konteks regional, hasil ini menyerupai
sebenarnya juga ditemukan komponen zaman pleistosen dengan migrasi komposisi genetik yang cukup berarti berbagai populasi yang telah diteliti
yang memberikan jejak migrasi purba berikutnya. Secara geografis bahasa pada populasi yang telah berdiam di sebelumnya, seperti Sumba, Flores, dan
seperti yang dimiliki juga oleh Aborijin yang paling banyak tersebar, sebanyak Maluku Utara sebelumnya yang berarti Alor. Analisis marka genetik lainnya
Australia. Jadi secara genetik, NTT 18 bahasa, merupakan bahasa Papua tidak akan ditemukan jejak campuran mengusulkan juga adanya suatu
merupakan suatu “melting pot”. NTT dari kelompok bahasa Papua Barat dengan Austronesia. genetic breakpoint di NTT, seperti telah
51
50 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 51
50