Page 91 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 91

tokoh masyarakat serta para pemuda   harus merumuskan dan bahkan juga   (bendera) pun telah pula dipatrikan.   berarti karena kisah kepahlawanan
 pejuang—para pemuda yang malah   mewujudkan segala persyaratan dari   Di samping perincian dari keharusan   dan nyanyian tentang pengorbanan
 telah sempat juga memperagakan   kehadiran sebuah negara nasional   perundang-undangan ini maka hal lain   anak bangsa itu dibuktikan oleh
 ketidak-sabaran mereka—Soekarno-  yang merdeka. Para anggota PPK-I   yang harus dipikirkan dan dipersiapkan   sekian banyak makam pahlawan
 Hatta, “atas nama bangsa Indonesia”   ini sudah tidak mungkin lagi hanya   ialah persiapan untuk mempertahankan   yang terhampar di hampir semua
 menyatakan “kemerdekaan Indonesia”.   sekadar melanjutkan kerja yang belum   apa yang telah dikatakan sebagai milik   kota di bumi Nusantara.Begitulah,
 Disaksikan oleh satu-dua ratus penduduk   terselesaikan oleh BPUPK-I. Mereka   negara-bangsa yang kini telah bernama   ketika lembaran dari kisah historis
 Jakarta, bendera Merah Putih, yang baru   harus langsung merumuskan dan   Negara Republik Indonesia itu.   tentang peristiwa yang seakan-akan
 saja selesai dijahit oleh Ibu Fatmawati   mewujudkan segala persyaratan dari   selesai dalam masa dua-tiga hari
 Soekarno di malam harinya, dikibarkan   kehadiran dari sebuah negara-bangsa   Tetapi biarlah sekian banyak biografi   itu telah dibuka, maka terasalah
 dengan iringan tepuk tangan dan rasa   yang merdeka. Begitulah mereka—  atau memoire yang ditulis para aktor   betapa pencapaian klimaks dari
 haru. Indonesia telah menyatakan   para mantan anggota PPK-I, yang kini   sejarah bangsa berkisah tentang   perjuangan yang sesungguhnya telah
 kemerdekaannya dan seketika itu pula   telah mengabdikan diri sebagai wakil   berbagai peristiwa yang terjadi di   mulai bersemi sejak awal abad 20
 kesediaan berkorban demi kemerdekaan   anak bangsa dari seluruh wilayah   saat ancaman terhadap kemerdekaan   itu, seakan-akan sebuah letupan
 bangsa telah tercetus.  tanah air—segera merumuskan   bangsa telah pula harus dihadapi.   spontanitas nasionalisme belaka. Alur
 kebijaksanaan sosial-politik yang   Bukankah pula buku-buku sejarah-  dan dinamika dari rangkaian peristiwa
 Rentetan peristiwa yang telah terjadi   segera harus dijalankan oleh sebuah   bangsa telah banyak berkisah   yang menggetarkan ini terjadi di saat
 itu mungkin hanyalah suatu kebetulan   negara yang merdeka. Bukankah   tentang pahit getir pengorbanan   dua corak dinamika sejarah yang
 sejarah saja. Tetapi begitulah, seketika   Kemerdekaan Indonesia yang baru saja   yang dialami anak bangsa dalam   terasa seakan-akan bertentangan telah
 Proklamasi Kemerdekaan telah   diproklamasikan itu harus dilengkapi   mempertahankan kemerdekaan yang   bertemu dalam suatu keadaan yang
 dikumandangkan, maka di waktu itu   dengan penentuan landasan dan   baru diproklamasikan itu? Maka   tidak diharapkan—“janji kemerdekaan
 pula, arus baru dari perjalanan sejarah   corak konstitusional kenegaraan yang   siapakah yang bisa mengelak dari   dari pemerintah militer Jepang” tiba-
 bangsa pun telah pula terwujud. Sehari   bisa disetujui bersama?Demikianlah   rasa bangga ketika membayangkan   tiba dihadapkan dengan fakta yang
 setelah Proklamasi Kemerdekaan   dalam waktu dua-tiga hari saja,   keikhlasan para pejuang kemerdekaan   tidak terbantahkan—“pemerintah
 dikumandangkan, langkah pun telah   semua persyaratan bahkan juga   dalam mengabdikan diri demi   militer Jepang telah bertekuk lutut
 terayun untuk menuju terbentuknya   kelengkapan fundamental kenegaraan   mempertahankan kemerdekaan bangsa   pada kekuatan militer Sekutu”. Seketika
 negara nasional yang telah merdeka.   secara formal praktis telah terpenuhi.   yang telah diproklamasikan itu? Maka   rentetan kejadian dan peristiwa yang
 Pada tanggal 18 Agustus, 1945,   Negara kebangsaan yang dinyatakan   resapkanlah romantisme semangat   tak diduga ini telah terjadi maka “pintu
 Panitia Persiapan Kemerdekaan-  telah terbentuk itu meliputi wilayah   patriotik yang dikisahkan dalam   kemerdekaan” yang dianggap akan
 Indonesia (PPK-I), yang tidak pernah   yang telah ditentukan batas-batasnya   sekian banyak novel dan dicetuskan   dibukakan oleh janji pemerintah militer
 sempat mengadakan rapat resmi—  sedangkan pimpinan kenegaraan pun   entah dalam berapa banyak puisi   Jepang, kini seakan-akan telah dengan
 sesuai dengan rencana pemerintah   telah dikukuhkan dan undang-undang   serta didendangkan dalam berbagai   begitu saja telah dinyatakan tertutup.
 pendudukan Dai Nippon—kini telah   dasar serta lambang kenegaraan   kenangan. Kesemuanya semakin   Seketika bom atom telah jatuh maka



                                                                                         75
 74  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  75
 74
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96