Page 42 - Modul Teknik Pengawetan Pengolahan Pangan
P. 42

41


               seimbang,  sehingga  konsumen  mendapat  kejelasan  dan  produsen  pun  tidak  dirugikan

               (Ardiansyah, 2015).
                       Pada  akhirnya,  keterlibatan  konsumen,  produsen,  media  dan  lainnya,  tidak  akan

               berarti tanpa keterlibatan dan kebijakan dari pemerintah. Pemerintah yang berada diantara
               kepentingan  konsumen  dan  produsen,  harus  bisa  melindungi  hak  konsumen  dan  juga

               memberikan jaminan keamanan bagi produsen yang baik produsen yang tidak melanggar
               aturan yang sudah ditetapkan. Sebaliknya pemerintah harus bisa pula melakukan tindakan

               yang tegas kepada produsen yang melanggar, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

               Selain produsen dalam  negeri, aturan tegas penggunaan BTP  juga  harus diterapkan pada
               importer,  memasukkan  pangan  ke  dalam  wilayah  Indonesia  untuk  diperdagangkan  di

               Indonesia.  Karena tentu aturan BTP untuk setiap negara  beragam, seperti saat kita akan

               ekspor, maka kita pun harus mengikuti aturan BTP di negara yang menjadi tujuan. Jalinan
               kerjasama yang baik, antara semua pihak, diharapkan dapat mendorong industri pangan di

               Indonesia  untuk  semakin  berkembang  menghasilkan  produk  yang  berkualitas  baik,
               konsumen terlindungi dan makin loyal pada produk negerinya, serta tentunya pendapatan

               pemerintah pun bisa meningkat (Ardiansyah, 2015).
                       Efek  samping  penggunaan  BTP  sintetis  yang  berlebihan  adalah  mual,  radang

               tenggorokan, pusing, diare, kerusakan hati, kanker, ginjal, kesemutan pada punggung, leher,

               rahang bawah, leher bagian bawah berasa panas, sesak dada, wajah 3 berkeringat dan kepala
               pusing  serta  akan  mengakibatkan  gangguan  pada  saraf  otak  dan  kerusakan  retina  mata

               (Cahyadi, 2012:114).


               5.  Contoh Produk yang Bisa Diawetkan
               a.  Pewarna

                     Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu :

                1)  Memberi kesan menarik bagi konsumen
                2)  Menyeragamkan warna pangan

                3)  Menstabilkan warna

                4)  Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
                5)  Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

                     Penggunaan  warna  pangan  yang  aman  telah  diatur  melalui  peraturan  Menteri
               Kesehatan RI No. 772/Menkes/Per/IX/88, yang mengatur mengenai pewarna yang 4 dilarang

               digunakan  dalam  pangan,  pewarna  yang  diizinkan  serta  batas  penggunaannya,  termasuk
               penggunaan bahan pewarna alami. Akan tetapi masih  banyak produsen pangan, terutama
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47