Page 76 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 76
al-Qur’an) telah dijelaskan tentang hal itu. Allah
SWT.telah.berfirman
ُ ِ َ َ
َ َ
ُ
ىَثْننأ َ و ٍركذ نم مكاَنْنقل َ خ اَّانِإ ساَّانلا ايأ اي
َ
ْن
ُ
ْن
َ ُّه
َ
ُ
ُ ْن
ِ َ ِ َ
مكمرْنكأ َّا نِإ اوُفراعَتل لئابق َ و ابوع ُ ش مكاَنلع َ ج َ و
ً ُ
َ َ
َ
ْن َ َ
ْن
َ
َ
ِ
ِ
َ
ِ
ُ
)13( يِب َ خ ميل َ ع للها َّا نِإ مكاَقْنتأ للها َدْننع
ٌ
ٌ
ْن
“Hai Manusia, sesungguhnya telah Kami ciptakan
kamu sekalian dari golongan laki-laki dan perempuan
dan kami jadikan kamu sekalian itu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku untuk saling mengenal (memahami
satu sama lain). Sesungguhnya yang paling mulia
disisi Allah dari kamu sekalian adalah yang paling
taqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan” (Q.s. al-Hujurat: 13)
Ayat diatas menunjukkan bahwa kemajemukan
merupakan suatu sunnatullah, yang mana Allah SWT
menciptakan manusia dengan perbedaan jenis, dan
dijadikan pula manusia itu menjadi berbeda dalam
suku, ras, agama, dan lain sebagainya dengan tujuan
agar mereka saling mengenal dan saling memahami
satu sama lain. Dalam ayat itu, tercermin pula
kesetaraan derajat manusia (disisi Allah), baik laki-
laki atau perempuan, yang kemudian dijelaskan pula,
bahwa yang akan membedakan derajat manusia
adalah ketaqwaan dan ketundukannya kepada Allah
SWT. Artinya, kondisi manusia yang plural, dengan
berbagai perbedaan jenis dan keadaan serta ras, dan
lain sebagainya tidaklah membedakan derajatnya
Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer • 67