Page 46 - MODUL 4 PKK XI KD 3.8 MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG JASA
P. 46
a. Aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kemasan
Berbicara mengenai desain, khususnya perancangan desain kemasan
yang baik, didalamnya mencakup bukan hanya bentuk, bahan dan warna
saja, tetapi yang lebih penting adalah nilai dari fungsi kemasan itu sendiri.
Apakah bisa menjawab kebutuhan dari konsumennya. Desain dapat
disesuaikan dengan tujuan, penampilan dan kenikmatannya. Bentuk yang
baik dapat disesuikan pada sasaran dan filosofinya, bahwa sasaran
berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya desain
berorientasi untuk mencapai hasil yang optimal dengan memperlihatkan
faktor performansi, faktor fungsi, faktor produksi, faktor pemasaran,
kepentingan produsen, dan kualitas bentuk.
Konsep kreatif suatu kemasan merupakan refleksi dari semua aspek
pemasaran. Dalam merumuskan konsep kreatif ada dua pertanyaan
paling mendasar yang harus dijawab. Pertanyaan pertama adalah “who
am I ?” (siapakah saya ?) Pertanyaan ini berhubungan dengan kegiatan
internal perusahaan, karakteristik produk, proses pengemasan, dan lain
sebagainya. Pertanyaan kedua “who are they ?” (siapakah mereka ?),
pertanyaan ini bersifat eksternal, yaitu yang menyangkut kegiatan para
pesaing, para distributor, dan para konsumen yang merupakan sasaran
akhir penjualan.
b. Faktor-faktor yang harus diperhatikaan dalam membuat desain kemasan
Didalam proses pembauatan sebuah desain kemasan (strategi kreatif)
terdapat beberpa faktor yang sangat vital didalamnya, sehingga sebuah
kemasan dapat dengan mudah menyampaikan pesan yang sangat vital
didalamnya, sehingga sebuah kemasan dapat dengan mudah
menyampaikan pesan sesuai dengan fungsi dan niali yang akan
disampaikannya. Faktor yang dimaksud adalah warna, bentuk, merek dan
logo, ilustrasi, tipografi, dan tata letak.
6. Membuat label kemasan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1998
tentang Label dan Iklan Pangan, Label pangan adalah setiap keterangan
mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau
bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam ditempelkan
pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
Menurut Marinus Angipora, label merupakan suatu bagian dari sebuah
produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya.
Jadi, berdasarkan pengertian tersebut diatas label merupakan suatu yang
sangat penting bagi produk makanan karena dengan label tersebut
konsumen dapat mengenal dan mengingat produk tersebut, hal ini
disebabkan produk telah memiliki identitas yang berisi informasi tentang
produk tersebut.
46