Page 589 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 589

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                pada waktu itu sebagai menteri negara untuk menghadiri rapat panitia
                Irian di Gedung Dewan Menteri Pedjambon no 2.
                                                               161
                        Ternyata  dukungan  terhadap  Silas  Papare  dari  berbagai
                pendukung  PKII  berasal  dari  berbagai  kelompok  masyarakat  yang
                berada di beberapa tempat di Irian Barat dan luar Irian Barat. Sesudah
                KMB, berbagai surat dikirim dengan cara rahasia dari berbagai tempat
                di  Irian  Barat  dan  wilayah  Indonesia  lainnya  menyangkut  dukungan
                orang  Indonesia,  di  Irian  Barat  dan  di  luar,  yang    tidak  berhenti
                menentang  pemerintah  Belanda  di  Irian  Barat.  Hal  ini  terlihat  dalam
                beberapa  surat  yang  ditujukan  kepada  Silas  Papare.  Salah  satunya
                adalah  surat  salah  seorang  putra  Irian  Barat    yang  bernama  Willem
                Thomas  Marisan  Vonataba  yang  saat  itu  berpangkat  kopral  Angkatan
                Laut Republik Indonesia yang bermarkas di Pasuruan. Isi surat tersebut
                merupakan  dukungannya  terhadap  peran  Silas  Papare  sebagai  wakil
                                   162
                Irian Barat di Jawa.
                        Sehubungan dengan surat yang dikirim oleh Vonataba kepada Silas
                Papare, Papare juga mendapat surat dari anggota BPI yaitu Soeparno yang
                bermaksud  menyampaikan  perihal  peran  Vonataba  sebagai  putra  Irian
                                                 163
                Barat  yang saat itu berada di Jawa.

                        Sementara itu, Silas Papare juga mendapat surat dari S. Kamarea
                yang merupakan salah satu pendukung PKII di Biak dan Abubakar Tjan
                Koh Tjiang di Kaimana. Kedua surat yang ditujukan kepada Silas Papare
                adalah  untuk  melaporkan  berbagai  peristiwa  yang  terjadi  di  daerah
                mereka di Irian Barat. Kehadiran surat-surat ini sangat penting bagi Silas
                Papare  sehingga  akan  memudahkan  melakukan  berbagai  konsolidasi
                dengan berbagai pihak di Jawa dan luar Jawa. Isi surat Kamarea sangat
                penting  pula  karena  mengiformasikan  tentang  tindakan  pemerintah
                Belanda menghalangi  aktifitas  PIM  di  Biak  yang  diparkarsai  oleh  lukas
                Rumkorem dan Corinus Krey.
                                            164
                        Kemudian, dalam suratnya Abubakar Tjan Koh Tjiang di Kaimana
                ke Silas Papare, diinformasikan tentang berbagai upaya yang dilakukan
                secara rahasia melalui  kontak  dan  rapat rahasia yang  dilakukan  untuk
                mengetahui pandangan rakyat di Kaimana. Pada rapat tersebut rakyat
                Kaimana diwakili oleh para tokoh masyarakat, antara lain Radja Kaimana
                dan  Radja  di  Namatota.  Surat  ini  membuktikan  bahwa  pengaruh  PKII
                pasca  KMB  telah  menjangkau  Kaimana  dan  Sorong.  Surat  ini
                memperlihatkan pula berbagai upaya yang dilakukan pendudukung PKII



                                                                                 577
   584   585   586   587   588   589   590   591   592   593   594