Page 10 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 10

VOLUME 03 | NOMOR 1 | JUNI 2019



                                          Perdamaian:

                 Corong Pendidikan Thawalib School Padang Panjang Tahun 1929


                                               Fikrul Hanif Sufyan
                           STKIP Yayasan Abdi Pendidikan, Jl. Prof M. Yamin Kota Payakumbuh
                               Email: ik02011980@gmail.com/fikrulhanifsufyan@gmail.com





           ABSTRAK  – Majalah  Perdamaian  menjadi  pilar  penting  Sumatra  Thawalib  Padang  Panjang  untuk
           menyuarakan  pentingnya  pendidikan  di awal  1929.  Terbitnya majalah  ini,  menjadi  awal  peralihan
           Thawalib  yang awalnya  identik  dengan  pergerakan  Kuminih  (Komunis),  menjadi  sekolah  non politik.
           Meskipun, Perdamaian menegaskan dirinya hanya menyuarakan pendidikan, dalam beberapa rubrik tetap
           menunjukkan  penolakannya  terhadap  kebijakan  ordonansi guru dan sekolah Islam. Dengan demikian,
           perlu dibicarakan, bagaimana akhir majalah berideologi Kuminih di Padang Panjang? Dan bagaimana
           strategi redaktur dalam menyuarakan pendidikan dan perasaan anti kolonial pada pembacanya? Tulisan ini
           disusun berdasarkan metode sejarah, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tujuan penelitian
           ini  adalah  untuk  membingkai  strategi  redaktur  dalam  mengemas  isu-isu  pendidikan  dan  kesadaran
           anti kolonial, dan kritik terhadap elit Minangkabau. Januari 1927 menjadi titik terendah dan gagalnya
           perlawanan Kuminih di Sumatra Barat. Setahun kemudian Thawalib School susah payah mengembalikan
           eksistensinya sebagai sekolah Islam modernis yang disegani di Sumatra. Untuk menegaskan institusinya
           terbebas dari Kuminih, pada Januari 1929, Hoofdbestuur Sumatra Thawalib sebagai penanggung jawab
           Perdamaian, mengusung warna berbeda dalam memberitakan persoalan pendidikan kepada pembacanya.
           Mulai dari pentingnya pendidikan untuk anak bangsa, fungsi guru di sekolah, hingga mengulas pepatah-
           petitih  Minangkabau.  Ordonansi guru  hingga  pengadilan  terhadap  guru-guru  Thawalib  yang  dituduh
           melawan kebijakan pemerintah, juga turut menjadi titik perhatian majalah Perdamaian.

           KATA KUNCI – Perdamaian, Redaksi, Pendidikan, Ordonansi.

           ABSTRACT – Perdamaian Magazine became an important pillar of Sumatra Thawalib Padang Panjang
           to voice the importance of education in early 1929. The publication of this newspaper, which became
           the beginning of Thawalib’s transition which was originally synonymous with the Kuminih (Communist)
           movement,  became a non-political  school.  Although, the  Perdamaian  affirmed  that  he  only  voiced
           education, in some rubrics he still showed his rejection of the teacher ordinance policies and Islamic
           schools. As such, it needs to be discussed, what is the end of the ideological newspaper Kuminih in Padang
           Panjang? And what is the editor’s strategy in voicing education and anti-colonial feelings for his readers?
           This paper is based on historical methods, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography.
           The purpose of this study was to frame the editor’s strategy in packing issues of education and anti-colonial
           awareness, and criticism of the Minangkabau elite. January 1927 became the lowest point and the failure of
           the Kuminih resistance in West Sumatra. And, a year later Thawalib School struggled to restore its existence
           as a respected modernist Islamic school in Sumatra. To assert that his institution was free from Kuminih, in
           January 1929, Hoofdbestuur Sumatra Thawalib as the person in charge of Perdamaian, carried a different
           color in preaching the issue of education to his readers. Starting from the importance of education for the
           nation’s children, the function of teachers in the school, to review the Minangkabau sayings. The teacher
           ordinance to the court of Thawalib’s teachers who were accused of opposing government policy also
           became the focus of the Perdamaian newspaper.
           KEYWORDS – Perdamaian, Editorial, Education, Ordinance.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15